MALANG POSCO MEDIA, LUMAJANG– Gunung Semeru, yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, mengalami tujuh kali erupsi pada Jumat (25/4) kemarin, dengan tinggi kolom letusan mencapai 900 meter di atas puncak.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, dalam keterangan tertulis menjelaskan bahwa salah satu erupsi tercatat pada pukul 18.09 WIB, dengan kolom abu setinggi 800 meter di atas puncak atau 4.476 meter di atas permukaan laut.
“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah utara. Saat laporan dibuat, erupsi masih berlangsung,” ujarnya.
Sebelumnya, letusan terjadi pada pukul 17.41 WIB dengan ketinggian kolom mencapai 900 meter. Abu vulkanik saat itu tampak berwarna putih kelabu pekat, mengarah ke utara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 152 detik.
Menurut catatan pos pengamatan, erupsi pertama pada hari yang sama terjadi pukul 01.10 WIB, disertai letusan setinggi 500 meter dari puncak Gunung Semeru.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status Gunung Semeru pada Level II (Waspada). Masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak.
Selain itu, warga juga dilarang beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan yang berpotensi terlanda awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
“Radius tiga kilometer dari kawah juga harus steril karena rawan lontaran batu pijar,” tegas Liswanto.
PVMBG juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan, terutama di sepanjang aliran sungai seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, termasuk anak-anak sungainya.
Pemantauan terus dilakukan secara intensif dan masyarakat diimbau untuk mengikuti arahan pihak berwenang guna menghindari risiko bencana. (ntr/aim))
-Advertisement-.