MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Industri Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Prof. Dr. Ir. Julianus Hutabarat, MSIE mengemukakan temuannya terkait Sustainable Ergonomics. Konsepnya itu dijabarkan melalui orasi ilmiah saat pengukuhannya sebagai Guru Besar, beberapa waktu lalu.
Prof Julianus mengatakan penelitian tentang ergonomi telah dimulai sejak Tahun 2014 hingga 2023. Selama waktu itu telah banyak judul dan hasil penelitian yang dilakukan. “Dari sekian penelitian itu lalu dirangkum menjadi sebuah judul Ergonomi industri berbasis kognitif dan mental workload, tantangan dan peluangnya pada industri 4.0 dan society 5.0,” ucapnya saat sesi wawancara.
Sejak tahun 2014 Prof Julianus konsep di bidang Sustainable Ergonomics. Hingga akhirnya menghasilkan satu konsep baru. Dia memaparkan ada lima poin untuk mengembangkan sustainable ergonomics. Yaitu monitoring, notification, recovery and treatment, assessment and decision, serta berbasis internet of thing (IoT) dan artificial intelligence (AI).
“Konsep ini dilakukan secara terus menerus sehingga nantinya dapat menyiapkan tenaga karyawan yang sehat fisik dan mental secara berkesinambungan. Itulah konsep baru yang dihasilkan dari penelitian kami,” ucapnya usai acara pengukuhan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ITN Malang telah memiliki guru besar di Bidang Ilmu Teknik Industri. Dia adalah Prof. Dr. Ir. Julianus Hutabarat, MSIE yang dikukuhkan sebagai guru besar oleh Ketua Senat ITN Malang, Prof. Dr. Eng. Ir.Abraham Lomi, MSEE, IPU, ASEAN Eng. Jabatan Fungsional Akademik tertinggi tersebut diraih oleh Prof Julianus setelah konsisten selama 35 tahun melaksanakan tugas tri Dharma Perguruan Tinggi. “Alhamdulillah saya menjadi Guru Besar Teknik Industri yang pertama di ITN Malang,” ucapnya kepada media.
Lulus pascasarjana ITB karirnya mulai naik, tahun 1992-1999 Julianus menjabat sebagai ketua jurusan teknik industri S-1. Tahun 2000-2004 berkesempatan juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M).
Bahkan jabatan ini diemban kembali di periode tahun 2010-2015, setelah sebelumnya antara tahun 2005 – 2007 sebagai kaprodi magister teknik industri program pascasarjana, dan 2008-2010 menjabat kembali sebagai ketua jurusan teknik industri S-1.
Pada tahun 2010-2014 atas dorongan kolega dan teman-temannya Julianus melanjutkan studi doktoral di Universitas Brawijaya (UB) bidang ilmu teknik mesin, peminatan teknik industri, lewat jalur beasiswa LPDP. Usai menyelesaikan doktoral, tahun 2015 Julianus diangkat sebagai Wakil Rektor II ITN Malang, Bidang Keuangan hingga tahun 2019.
Sebagai dosen Prof Julianus selalu memberikan pesan kepada mahasiswa agar pendidikan dijalankan dengan sungguh-sungguh, berjuang, dan tekun. Harus bisa membagi waktu, dan meluangkan waktu mendalami apa yang sudah diberikan oleh dosen. “Alhamdulillah usaha keras, dan semangat mengantarkan saya sampai titik ini. Memang untuk sukses harus serius bersungguh-sungguh. Tanpa istiqomah agak berat kalau semua dikerjakan di penghujung waktu,” tutur Prof Julianus yang juga merupakan alumni Teknik Industri S1 ITN Malang angkatan 1980 ini. (imm)