MALANG POSCO MEDIA-Pemda di Malang Raya mulai bersiap menyusun formasi atau lowongan Calon ASN (CASN) berdasarkan kebutuhan pegawai. Ini untuk lowongan CASN tahun ini.
Dalam pekan ini Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKPSDM) Kota Malang menghitung kebutuhan ASN.
“Kalau usulannya belum. Tapi ini dari BKPSDM sudah ada undangan untuk ikut rapat teknis soal itu. Yang jelas memang masih ada kebutuhan formasi yang akan kita isi,” tegas Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat saat dikonfirmasi, Selasa (23/1) kemarin.
Ia menjelaskan BKN akan memberikan arahan mengenai apa saja formasi yang boleh dan tidak boleh dibuka untuk seleksi ASN tahun ini. Aturan teknis dan pelaksanannya pun belum terinformasikan ke Pemkot Malang.
Akan tetapi dalam waktu dekat diyakini akan diketahui. Untuk kebutuhan formasi ASN, Pemkot Malang tetap paling banyak membutuhkan tenaga guru atau pendidik.
“Tetap yang dibutuhkan nanti lebih banyak yang tenaga pendidik atau guru ya. Selain itu juga tenaga kesehatan juga masih butuh,” jelas Wahyu.
Ia menyampaikan dalam pembukaan seleksi ASN untuk PPPK tahun lalu pun, formasi-formasi yang dibutuhkan meliputi tenaga pendidik, kesehatan dan teknis. Hal ini menunjukan bahwa kebutuhan tenaga pelayan publik di Kota Malang berkutat pada formasi guru, tenaga Kesehatan dan tenaga teknis.
Sementara itu kebutuhan ASN di Pemkab Malang dinilai cukup banyak. Hal ini dipengaruhi angka pensiun yang juga tinggi mencapai 800-an orang setiap tahunnya.
Kepala BKPSDM Kabupaten Malang Nurman Ramdansyah mengaku masih melakukan pembahasan matang terkait upaya pengajuan kuota ASN yang sesuai kebutuhan. Pihaknya juga masih menunggu surat resmi dari pemerintah pusat.
“Prinsipnya setiap tahun di Kabupaten Malang ada 800-900 pegawai pensiun. Total ASN keseluruhan sekian 12 ribuan orang. Maka butuh lebih banyak (dari angka pensiun),” terang Nurman.
Seiring menunggu surat dari pusat, Nurman mengatakan pihaknya segera melakukan koordinasi dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Ini dilakukan untuk melihat kekuatan anggaran yang dimiliki Pemkab Malang. Dari beberapa kebutuhan yang paling banyak yakni guru disusul tenaga medis. Sehingga pihaknya membuka peluang lebar bagi masyarakat yang mempunyai kompetensi untuk bergabung menjadi ASN di Pemkab Malang. Mengenai jumlah yang dibutuhkan secara spesifik ia belum menyampaikan lebih lanjut.
“Kami menunggu juklak (petunjuk pelaksanaan) dan juknis (petunjuk teknis) dari pusat,” ucapnya.
Selain itu, sebelum membuat usulan formasi, Pemkab Malang juga melakukan Analisa Jabatan dan Analisan Beban Kebutuhan (anjab/abk). Ini guna mengetahui kekurangan ASN. “Karena ada rumus yang harus diterapkan. Sehingga usulan yang kami kirimkan itu berdasarkan hasil anjab/abk. Dan usulan itu telah mendapatkan persetujuan bupati dan mendapatkan persetujuan final,” tambahnya.
Sedangkan BKPSDM Kota Batu masih menghitung kebutuhan CASN untuk Kota Batu. Hal itu ditegaskan oleh Kabid Data dan Formasi BKPSDM, Dian Asmarani.
“Terkait jumlah kebutuhan CASN di Kota Batu kami masih proses perhitungan dan mapping kebutuhannya. Sehingga belum bisa mengetahui jumlah usulan CASN untuk Kota Batu,” ujar Dian kepada Malang Posco Media, Selasa (23/1) kemarin.
Ia menerangkan perhitungan kebutuhan CASN di Pemkot Batun sesuai dari Analisis Jabatan (Anjab) yang akan dilakukan BKPSDM. Perhitungan sesuai anjab dilakukan dengan mengacu dari kemampuan keuangan daerah.
“Untuk perkiraan formasi yang dibutuhkan masih juga belum diketahui. Yang jelas seperti formasi teknis, guru dan lainnya,” bebernya.
Untuk diketahui sebelumnya Kemenpan-RB berencana membuka perekrutan CASN sebanyak 2,3 juta lowongan pada tahun 2024. Jumlah tersebut terbagi mulai dari Pemerintah Pusat, Provinsi hingga Kota/Kabupaten. (ica/tyo/eri/van)