.
Friday, December 13, 2024

Gus Muwafiq Hadir Di Halaqoh Diniyah UNISMA; Motivasi Maba Jadi Pemimpin Peradaban Dunia

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Selesai kegiatan OSHIKA MABA Tahun 2023 mahasiswa baru Universitas Islam Malang (Unisma) mendapat bekal wawasan dari KH. Ahmad Muwafiq. Kamis (21/9) kemarin, ulama kharismatik yang akrab disapa Gus Muwafiq itu menyampaikan materi Halaqah Diniyah. Acara digelar di Gedung Bundar Auditorium Prof KH MochbTolchad Hasan. Temanya, Meneguhkan Islam Rahmatan Lil Alamin di Perguruan Tinggi menuju Generasi Emas Indonesia.

Dalam tausiyahnya, Gus Muwafiq mengatakan generasi muda saat ini harus berpikir terbuka. Tidak sempit. Sehingga memikirkan hal-hal besar untuk perubahan di masa mendatang. Salah satunya mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tantangan itu juga berlaku bagi mahasiswa Unisma. Mereka diharapkan mampu membuat Indonesia bersaing dengan negara-negara besar. Menguasai dan ikut berperan strategis dalam kemajuan ekonomi. “Ini tugas anda generasi masa depan,” ucap Kyai dengan ciri khasnya berambut gondrong tersebut.

Menurutnya, Indonesia sejak dulu telah  memiliki peradaban besar. Bangsa yang besar. Dengan wilayah yang dikuasai kerajaan-kerajaan berperadaban. “Maka yang perlu umat muslim lakukan adalah menebar kasih sayang pada sesama. Sehingga sampai pada puncak kemuliaan yaitu takwa kepada Allah,” terang ulama asal Sleman Yogyakarta ini. 

Sementara itu, Rektor Unisma Prof. Dr. Maskuri, M.Si dalam sambutannya menyampaikan Halaqoh Diniyah hanya ada di Unisma. Diberikan untuk mahasiswa baru dengan mendatangkan tokoh-tokoh besar nasional.

Kegiatan ini menjadi penyegaran bagi mahasiswa baru. Penyegaran dalam ilmu pengetahuan dan keagamaan. “Melalui kegiatan ini kami memadukan antara ilmu pengetahuan dan keislaman. Intelektual dan spiritual. Keduanya saling terkait. Sebagai dasar dan pijakan untuk membangun budaya dan peradaban,” ujar Ketua Umum Forum Rektor PTNU ini.

Integrasi ilmu dan keislaman tidak hanya sebatas slogan di lingkungan Unisma. Tetapi benar-benar teraktualisasi dalam kehidupan sehari-hari. Maka di kampus ini tiada hari tanpa bacaan Alquran dan lantunan sholawat.

“Sehingga budaya kita tidak hanya keilmuan. Tetapi bagaimana membangun nilai-nilai spiritual yang kokoh melalui program yang dijalankan secara istiqamah,” ungkapnya.

Prof Maskuri juga menegaskan bahwa ilmu pengetahuan sangat penting. Ilmu menjadi modal untuk mewujudkan hasil kerja yang berkualitas. Dengan ilmu pula nikmat rezeki menjadi berkah dan melimpah. “Karena bekerja dengan ilmu hasilnya akan memuaskan.  Kualitas hidup pun akan semakin bagus,” imbuhnya.

Selain itu, kata dia, ilmu membuat ketakwaan seseorang semakin meningkat.  Karana ibadah yang dilaksanakan dilandasi dengan ilmu pengetahuan. “Maka integrasi ilmu dan agama itu menjadi sebuah keniscayaan. Kalau ilmu tidak didasari dengan agama maka akan mencabut akar kemanusiaan,” tandasnya.

Kegiatan Halaqoh Diniyah berlangsung lancar penuh makna. Sebanyak 3567 mahasiswa baru mengikuti dengan seksama. Turut hadir Dewan Pembina Yayasan Unisma, para wakil rektor, dekan dan segenap jajaran Kampus Unisma.

Gus Muwafiq menyampaikan materi-materi bernilai intelektual dan spiritual. Sesuai dengan konsep pendidikan yang diterapkan oleh Kampus Hijau ini. (adv/imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img