Sudah buka puasa di luar berapa kali nih? Tak terasa sudah menuju Ramadan hari ke-19. Memasuki 10 hari terakhir di bulan yang penuh berkah. Godaan belanja baju baru, cuci mata di mall, dan juga ajakan buka puasa. Terlihat dari unggahan teman-teman di media sosial sudah banyak yang mengagendakan buka puasa di restoran. Hotel-hotel pun juga sudah menyediakan paket berbuka puasa bersama. Tetap pakai masker dan wajib waspada dengan kesehatan masing-masing. Bagaimana keseruan Ramadan di Portugal??
Awal di bulan Ramadan, saya sudah membuat list menu makanan selama satu bulan. Bervariasi tidak ada yang sama. Listnya dipakai acuan untuk berbelanja mingguan. Belanja bahan disesuaikan rencana memasak sehingga tidak ada bahan yang mubazir dan over belanja. Serta tidak bingung dengan bertanya kepada diri sendiri “besok masak apa ya?”.
Hampir jarang permasalahan ini terjadi. Karena umumnya saya bertanya ke Zirco dan Papi Fariz ingin menu apa. Masing-masing orang bisa menyumbang dua menu. Sisanya saya yang menentukan. Nanti kalau Zygmund sudah bisa request malah lebih enak lagi. Ibu tidak perlu bingung mau masak apa.
Alhamdulillah Ramadan ke-2 kami di Portugal hingga hari ini berjalan dengan lancar. Subuh jam 5.30an WEST (Western European Summer Time) dan Maghrib jam 20.30 WEST. Cuaca kadang-kadang sejuk, hujan, panas, mendung, dan berangin. Pergantian musim dari dingin ke semi. Harus ekstra jaga kesehatan tubuh dan makan makanan bergizi untuk menjaga imun tubuh.
Kali ini Zirco pun ikut puasa hingga Maghrib, tapi melalui puasa bedug dulu terus disambung Maghrib. Masya Allah. Tidak ada paksaan, dia sendiri yang menginginkannya. Alhamdulillah di umur 6,5 tahun dia tidak susah dibangunkan sahur dan tidak begitu rewel kelaperan. Kalau dia sudah kelaperan selalu diselimurkan dengan bermain game, mewarnai, melukis, atau mengisi buku diarynya. Kebetulan Zirco libur selama dua minggu karena memperingati Paskah. Kalau di negara Eropa lain seperti Swiss, mereka menyebutnya dengan Spring Break atau liburan musim semi. Kalau di Portugal disebut Easter Break atau liburan Paskah. Buat kami serasa liburan Ramadan, bedanya tidak ada kegiatan Pondok Ramadan.
Sebelum libur panjang, Zirco juga ada kegiatan pentas bernyanyi di sekolah bersama teman kelasnya. Mereka bernyanyi dengan tema ayam. Dan juga memakai bandana dengan hiasan ayam. Anak-anak diasah skillnya untuk percaya diri tampil di depan panggung. Zirco terlihat dengan lantang dan percaya diri saat bernyanyi. Sayangnya tidak semua murid hadir. Ada beberapa teman Zirco yang sudah mudik ke Saudi Arabia selama full Bulan Ramadan.
Tahun ini kami serasa diberikan banyak kemudahan selama berpuasa. Banyak rezeki datang. Alhamdulillah. Sehari-hari kami selalu buka puasa di rumah. Memasak makanan Indonesia. Setiap memasak di siang hari selalu dibantu oleh Zygmund. Benar-benar dibantu memasukkan bahan-bahan ke dalam panci serta menumis bahan-bahan.
Dengan sigap Zygmund selalu menarik kursinya naik ke atas kursi untuk cuci tangan dan lanjut ikut memasak. Saya abadikan dengan rekaman video di hp dan diunggah ke reel Instagram @okkyputri. Keluarga di Indonesia selalu mewanti-wanti nanti kecipratan kena minyak dan panci panas. Beruntung kompornya menggunakan induksi. Jadi tidak begitu khawatir berlebihan tetapi tetap waspada. Bahkan setelah makan langsung menuju ke area rice cooker untuk mengambil nasi dan lauk hasil masakannya.
Di hari ke-10 Ramadan, pertama kalinya mendapat undangan berbuka puasa sekaligus merayakan ulang tahun teman sepermainan Zygmund. Cewek imut dan cantik berasal Aceh-Lampung ini genap berusia 2 tahun. Shabira namanya. Masya Allah, keluarga Pak Arief (Papa Shabira) menjamu dengan makanan lezat. Supeer lezat. Ada soto iga, bihun goreng, ayam suwir, sambal goreng ati, es buah, takjil gorengan, dan lengkap dengan dessert puding dan buah. Sudah seperti di restoran ala prasmanan Indonesia. Dan sebelum pulang kami dibawai bekal makanan untuk sahur. Kami sangat terharu.
Tidak hanya kami yang diundang, ada lima keluarga kecil lainnya yang turut meramaikan. Tambah ramai lagi karena banyak anak-anak kecil. Serasa seperti playground dadakan. Selamat ulang tahun Shabira, jadi anak kebanggaan papamama yaa. Amin.
Lanjut di hari ke-16 dan ke-17 berturut-turut mendapat ajakan buka puasa bersama. Yang pertama dengan Mbak Ajeng, teman kantor Papi Fariz yang rumahnya dekat dengan apartemen. Saya turut membantu memasak tumis-tumis sederhana sesuai arahan. Ibu yang memiliki 1 putri ABG ini jam terbang memasaknya sudah diakui 4 jempol. Masakannya selalu enak padahal waktu memasak sat set cepet. Jadi sekalian ingin belajar masak dengan beliau. Dan benar sekali mulai dari takjil (tahu isi), main menu (nasi liwet dan cumi sambal hijau), dessert (kolak pisang, singkong, ubi jalar, kolang kaling, dan nangka). Masya Allah, semua menu ini belum pernah saya masak sendiri. Senangnya bukan main kami sekeluarga. Barokah selalu rezekinya mbak Ajeng. Amin.
Naah, kali ini lebih meriaah lagi. Kami diundang teman ke Lisbon untuk buka puasa. Masakan rumahan Bu Kastiati tidak perlu diragukan lagi. Tanpa diicipi semua terasa endulita. Satu meja makan full dengan semua hidangan. Zirco terciduk suka dengan onde-onde. Takjil makan dua onde-onde dan makan dengan lontong kare ayam. Hidangannya khas lebaran, ada sayur pedas tahu tempe, opor ayam, telur balado, mie tek-tek. Takjil gorengan, ada onde-onde, pastel, lumpia, dan tahu mini. Dessertnya ada puding fla, anggur, stroberi, dan kue kering. Mantaab top markotop.
Zygmund yang cuma mau jus jeruk mendadak rewel sejadi-jadinya. Sehingga kami tidak berlama-lama di sana. Masya Allah, saat pulang dibekali banyak sekali lauk. Cukup untuk sahur dan berbuka lagi nih. Fix sepertinya tidak perlu memasak nih mami DoubleZ. Alhamdulillah rezeki sekali.
Meskipun jauh dari Indonesia dan tinggal di negara minoritas muslim. Alhamdulillah kami masih merasakan vibes Ramadan di sini. Tahun ini lebih banyak menambah keluarga di Portugal. Insya Allah bisa guyub dan rukun selalu. Amin amin. Bahkan teman bule pun mengucapkan selamat Ramadan juga. Mereka mengajak pergi bermain di taman. Namun dengan sopan kami menolak untuk sementara ini. Karena hari siang sangat panjang, jadi terasa berat buat kami untuk beraktivitas di outdoor.
Yang belum kami coba adalah buka puasa di masjid besar Lisbon. Ingin mencoba ke sana tapi karena buka puasa sudah malam sekali jadi tidak cocok untuk anak-anak. Kemungkinan besar Zygmund rewel karena sudah mengantuk atau bosan. Namanya anak-anak juga tidak bisa diprediksi ya.
Aaah satu lagi yang tidak kami lakukan juga, pergi ke mall untuk belanja baju baru. Lebaran kan identik dengan gamis baru, baju koko baru, atau seragam keluarga. Cukup DoubleZ saja yang sudah mendapat kiriman baju lebaran dari Kung dan Utinya.
Semoga di bulan yang penuh rahmat ini banyak keberkahan yang diberikan untuk seluruh umat muslim dimanapun berada. Perbanyak ibadah dan bersyukur dengan segala rezeki yang sudah ada sekarang. Pintu bersyukur dan menerimalah yang akan membuka pintu-pintu rezeki dan kebahagiaan lainnya. Insya Allah. Amin. Amin. Amin ya Rabbal alamin.(opp/lim)