.
Friday, November 22, 2024

Komitmen Pasarkan Produk Lokal

Hadirkan Pojok UMKM di Among Tani

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Kota Batu sebagai jujugan wisatawan tentunya juga berdampak banyaknya lembaga ataupun instansi melakukan studi banding maupun bencmarking ke Balai Kota Among Tani. Sejalan dengan hal tersebut, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menginstruksikan kepada Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan untuk membuat Pojok UMKM di Balaikota Among Tani.


Pojok UMKM hadir sebagai upaya Pemkot Batu untuk bisa ikut memasarkan dan mengenalkan produk lokal UMKM Kota Batu. Khususnya instansi dari luar daerah yang tengah studi banding maupun bencmarking ke Balai Kota Among Tani.


“Saya sudah sampaikan ke Pak Sekda bahwa ada space kosong di Balaikota yang bisa dimanfaatkan untuk memajang produk UMKM baik kerajinan tangan maupun produk olahan. Selanjutnya ditindaklanjuti oleh Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan untuk membuat Pojok UMKM di Balai Kota Among Tani,” ujar Aries Senin (8/5) kemarin.


Melalui Pojok UMKM di Balai Kota Among Tani, Ia berharap akan sedikit banyak bisa membantu promosi produk lokal kepada wisatawan yang berkunjung. Begitu juga bagi instansi yang sedang studi banding.

“Tidak hanya sekedar dipajang. Tapi siapa pun bisa membeli, baik studi banding maupun kunjungan biasa yang ke Balai Kota Among Tani. Sekaligus kita kenalkan UMKM utamanya produk yang bisa masuk market wisatawan. Begitu juga untuk pembayaran sudah kita siapkan dengan Qris dan jikaberminat membeli banyak bisa langsung ke lokus UMKM-nya,” paparnya.


Pojok UMKM Balaikota Among Tani memajang produk unggulan berbagai jenis batik dari perajin Anjani, Kembang Tanjung, SLB Eka Mandiri, dan Redsoga serta kerajinan dari Silhouette Crochet dan akan terus bertambah. Sedangkan produknya terdiri dari berbagai jenis mulai dari sepatu, batik baik tulis ecoprint maupun jumput, payung hingga kerajinan khas Kota Batu yang cocok untuk dibawa menjadi buah tangan.


Sementara itu, Kepala Diskumdag Kota Batu, Eko Suhartono menyampaikan bahwa jumlah, kualitas dan potensi produk UMKM Kota Batu sangat luar biasa. Dengan adanya Pojok UMKM ini diharapkan produk UMKM Kota Batu terus bersaing.


Bahkan, lanjut dia, sebagian produk telah mampu menembus pasar luar negeri atau ekspor. Sehingga pihaknya berharap contoh positif itu akan jadi pelecut memotivasi UMKM lain di Kota Batu untuk terus meningkatkan mutu dan kualitas produknya.

“Ini menjadi hal positif bagi bagi UMKM, menunjukkan kalau UMKM di Kota Batu bisa naik kelas. Mudah-mudahan ini bisa memberikan kebaikan bagi UMKM di Kota Batu,” ujarnya.


Ia mencontohkan, salah satu produk UMKM yang telah ekspor adalah kripik tempe. Dipilih sebagai komoditas ekspor karena tempe menjadi superfood yang memiliki banyak manfaat dan protein tinggi. Selain itu tempe juga sudah memenuhi Standar Pangan Internasional.

Adapun untuk kripik tempe yang diekspor, yang digunakan merupakan jenis tempe sagu. Untuk rasa, keripik tempe ini memiliki dua varian, yakni pedas dan original.


Eko menyampaikan, Pemkot Batu terus berupaya membantu UMKM untuk terus memperluas jangkauan pasar dari produknya. Termasuk mengupayakan adopsi atau pemanfaatan teknologi informasi (TI) bagi pasar UMKM dan PKL.


Salah satu yang sudah dilakukan Diskumdag Kota Batu yaitu mengembangkan keberadaan PKL dan UMKM yang berada di kawasan Alun-alun Kota Batu. Diskumdag membantu agar para pelaku usaha kecil tersebut bisa mengadopsi teknologi, sehingga mampu bertahan dan menjangkau pasar lebih luas.


Tidak hanya itu, Eko juga mengatakan, bahwa pengembangan kawasan Alun-alun adalah permasalahan daya saing, daya beli dan pemasaran. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, pihaknya telah melakukan kerja sama dengan para penyedia toko online dan juga jasa transportasi atau ojek online.


“Kami telah melakukan kerja sama dengan Grab, Emtek dan Bukalapak. Semoga kerja sama membawa nilai manfaat bagi PKL dan UMKM sehingga bisa melakukan pemulihan ekonomi bagi pedagang,” ungkapnya.


Dengan memanfaatkan pemasaran digital, Diskoperindag ingin produk UMKM Kota Batu mampu menjangkau pasar yang lebih luas. Oleh karena itu melalui program Kota Masa Depan, pelaku usaha kecil yang tergabung di dalamnya diharapkan tidak hanya dapat menjangkau jutaan konsumen melalui platform Grab dan Bukalapak. Tapi juga memperoleh peluang pendapatan baru dengan memiliki toko digital untuk menjaga keberlangsungan usaha mereka. (eri/udi/mpm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img