Saturday, September 27, 2025
spot_img

Halaqoh Diniyah Universitas Islam Malang, Momentum Penguatan Karakter Religius Mahasiswa Baru

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Ketua Lembaga Dakwah Nahdhatul Ulama Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) KH. Abdullah Syamsul Arifin (Gus Aab) memotivasi mahasiswa baru Universitas Islam Malang (Unisma) dalam Halaqoh Diniyah Unisma, di Gedung Bundar Asy’ari, Kamis (25/9) kemarin.

Dia menekankan agar mahasiswa Unisma menjadi generasi yang kritis dan memiliki keterampilan problem solving. Pria yang akrab disapa Gus Aab ini menegaskan, Generasi Z harus kritis. Dengan sikap kritis itu mereka akan mendapatkan solusi dari berbagi persoalan yang dihadapi.

“Selain kritis, juga harus kreatif dan komunikatif. Komunikasi dibangun untuk memperkuat jejaring. Sehingga memiliki networking yang luas,” katanya.

Ia  menambahkan, di era percepatan global, kritis saja tidak cukup. Mahasiswa juga harus mampu berkolaborasi. Kreativitas dan inovasi akan semakin berkembang cepat dengan kemampuan kolaborasi yang bagus.

“Juga harus adaptif terhadap perubahan. Jangan nyaman dengan pencapaian saat ini. Agar tetap mampu bersaing dengan kondisi global,” tegasnya.

Gus Aab berharap orientasi pendidikan tidak hanya pada unsur akademik. Kekuatan mental dan karakter mahasiswa juga penting diperhatikan. Bahkan menjadi prioritas. “Jadi tidak hanya pada kualitas hard skill yang diperhatikan. Tetapi juga soft skill yang menjadi landasan menjalin komunikasi dan kolaborasi yang positif dengan orang lain. Nilai-nilai soft skill ini harus terintegrasi dalam kurikulum. Supaya lulusan siap pakai. Siap hidup dalam kondisi dan situasi apapun,” tuturnya.

Halaqoh Diniyah Unisma tahun ini mengangkat tema: Aswaja Gen-Z Perdalam Ilmu, Terapkan Amal dan Bangun Karakter Religius. Ketua Panitia, Imam Syafi’i, M.Pd.I mengatakan, tema tersebut ini tidak sekedar tulisan. Tetapi benar-benar terintegrasi dalam kegiatan halaqoh diniyah yang rencananya akan digelar hingga Sabtu (27/9) besok.

Imam mengungkapkan, kegiatan ini memuat tiga hal. Pertama, pendalaman ilmu dan pembentukan akhlak karimah mahasiswa baru. Muatan ini diperkuat dengan lima materi. Yakni etika belajar di perguruan tinggi, etika berpakaian, etika pergaulan, etika berkomunikasi dan memperdalam amaliah ubudiyah sesuai ajaran Nahdhatul Ulama.

Muatan kedua, lanjut Imam, penguatan karakter religius. Mahasiswa baru mulai dibiasakan dengan pembacaan salawat nabi, pembacaan tahlil dan istighosah. Selain itu membaca Alquran dan salat berjamaah. Sedangkan muatan ketiga halaqah Islamiyah adalah identifikasi kemampuan bacaan Alquran dan salat mahasiswa baru.

“Ini merupakan bukti bahwa Unisma tidak hanya menguatkan sisi intelektual yang tinggi tetapi juga karakter religius,” terangnya.

Rektor Unisma, Prof. Drs. Junaidi, M.Pd., Ph.D mengatakan, sebelum melaksanakan proses pendidikan dan pembelajaran, mahasiswa baru mengikuti kegiatan OSHIKA MABA, Halaqoh Diniyah dan Masa Transformasi dan pengembangan karakter mahasiswa (master Maba).

“Ketiga kegiatan ini tidak lepas dari fokus unisma mengembangkan tiga karakter utama. Pertama, karakter kecendikiaan, keilmuan dan profesionalisme. Kedua, karakter keislaman dan religius. Ketiga, karakter kebangsaan,” terang Prof Junaidi. (imm/adv/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img