spot_img
Tuesday, February 4, 2025
spot_img

Harga Bahan Pokok Merangkak Naik

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Makin dekatnya bulan suci Ramadan harga bahan pokok mulai mengalami kenaikan. Di Pasar Sawojajar, setidaknya ada kenaikan harga untuk komoditi cabai merah yang terjadi sejak sepekan terakhir.

“Cabai rawit merah satu kilogram Rp 5 ribu sekarang menjadi Rp 80 ribu per kilogram, naiknya sedikit-sedikit. Telur awalnya Rp 22 ribu sekarang Rp 24 ribu per kilogram, kira-kira juga seminggu ini,” ungkap Noer Fadhilah, salah satu pedagang Pasar Sawojajar.

-Advertisement-

Berdasar pantauan Malang Posco Media, selain cabai rawit merah dan telur, daging sapi juga mengalami kenaikan. Biasanya harga daging sapi sekitar Rp 105 ribu hingga Rp 110 ribu kini mulai naik menjadi Rp 115 ribu hingga Rp 125 ribu per kilogram.

Permasalahan itu pun sudah menjadi perhatian khusus Pemerintah Kota Malang. Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji pun tidak menampik adanya beberapa komoditas mengalami kenaikan harga. Ia mengaku pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang

“Ini memang sudah ada sembilan bahan pokok sudah mulai ada kenaikan. Nanti kita akan ada rapat dengan TPID,” ujar Sutiaji kepada Malang Posco Media ditemui usai Seminar Nasional, di Universitas Negeri Malang, Selasa (8/10) kemarin.

Diketahui anggota tim TPID sendiri merupakan gabungan dari beberapa pihak yang berfokus pada permasalahan inflasi, seperti Bank Indonesia, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang, hingga Otoritas Jasa Keuangan. Melihat kecenderungan kenaikan harga itu, besar kemungkinan akan digelar operasi pasar murah dalam waktu dekat.

“Insya Allah (ada pasar murah). Sebelum Hari Raya (Idul Fitri) insya Allah,” ungkap pria kelahiran Lamongan itu

Untuk pasar murah itu sendiri rencananya akan dikemas juga secara online. Opsi secara online itu dipilih lantaran untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan saat pasar murah. Akan tetapi dengan makin terkendalinya kasus Covid-19, pasar murah offline juga bisa tetap dilakukan.

“Kami lakukan bisa saja pakai hybrid juga. Dulu yang murni kan pakai virtual, belanja online nya karena masih Covid,-19,” sebutnya.

“Ini nanti akan kita lihat mudah-mudahan kita sudah yang penting pakai masker. Berkerumun boleh tapi pakai masker. Rupanya di pusat juga sedang menyusun relaksasi-relaksasi,” sambung Sutiaji.

Tidak hanya operasi pasar murah saja, Sutiaji juga mengungkapkan pihaknya akan melakukan monitoring untuk ketersediaan sembako. Tujuannya untuk memastikan bahwa nantinya masyarakat bisa terpenuhi kebutuhannya. “(Sidak pasar) harus bersama TPID,” tandasnya. (ian/aim)

-Advertisement-

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img