MALANG POSCO MEDIA- MALANG- Kenaikan harga beras sedikit banyaknya memicu angka inflasi Kota Malang di September lalu. Tercatat, Inflasi Kota Malang pada September 2023 mencapai angka 0,18 persen. Ini disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang dalam press release secara daring, Senin (2/10) kemarin.
Diketahui selain Beras, hal yang memicu pergerakan inflasi Kota Malang juga ada pada kenaikan harga cabai rawit dan juga biaya pulsa ponsel. Kepala BPS Kota Malang Erny Fatma Setyoharini menyampaikan meski angkanya 0,18 Inflasi Kota Malang lebih rendah dibandingkan angka inflasi di tingkat Provinsi Jawa Timur maupun nasional. Inflasi Jawa Timur mencapai 0,32 persen dan inflasi nasional mencapai 0,19 persen bulan lalu.
“Pada September terjadi inflasi sebesar 0,18 persen (m-to-m) yang utamanya disebabkan oleh kenaikan harga beras, bensin, biaya pulsa ponsel, dan kenaikan harga cabai merah. Inflasi September (year on year) sebesar 2,27 persen,” tutur Erny.
Dijelaskan juga di kelompok energi, pada September mengalami inflasi sebesar 0,93 persen (m-to-m). Angka ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,05 persen. Secara year on year, kelompok energi mengalami deflasi sebesar 0,02 persen.
BPS mencatat ada kenaikan BBM pada 1 September 2023. Dimana Pertamax harganya semula Rp 12.500 per liter menjadi Rp 13.300 per liter.
Sedangkan Pertamax Turbo dari Rp 14.400 per liter menjadi Rp 15.900 per liter. Sedang Pertama Dex Rp 14.350 per liter menjadi Rp 16.950 per liter. Sementara Dexlite Rp 13.950 per liter menjadi Rp 16.350 per liter.
Selain itu, komponen bahan makanan pada bulan September mengalami deflasi sebesar 0,22 persen (mtm), mengalami percepatan jika dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,13 persen.
“Inflasi ini didorong oleh kenaikan harga beras, cabai merah, tongkol diawetkam, kentang, dan semangka. Adapun secara year on year, inflasi bahan makanan pada September sebesar 5,38 persen,” papar Erny.
Diketahui harga beras saat ini juga masih mengalami kenaikan. Ada beberapa faktor mempengaruhi tingginya harga beras seperti musim tanam gandum, penurunan luas panen, faktor cuaca, hingga kebijakan pemberhentian ekspor beras oleh India. (ica/aim)