MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Setelah sebelumnya harga cabai rawit dan bawang merah melonjak, kini giliran harga daging ayam dan telur ayam yang mulai merangkak naik. Di Pasar Tawangmangu Kota Malang, Minggu (27/4), baik pedagang maupun pembeli sudah mengakui adanya kenaikan harga tersebut.
Sunuk, salah satu pedagang daging ayam, menjelaskan bahwa kenaikan harga daging ayam ras terasa sejak Sabtu (26/4) lalu. Untuk satu kilogramnya, daging ayam saat ini dijual seharga Rp 32 ribu, atau naik seribu rupiah dibandingkan harga sehari sebelumnya. “Sekarang Rp 32 ribu sekilo. Iya, naik dari kemarin karena kami beli dari produsen juga dengan harga yang sudah naik,” jelas Sunuk saat ditemui di Pasar Tawangmangu pada siang kemarin.
Dampak dari kenaikan harga ini cukup terasa bagi pembeli. Banyak warga yang sebelumnya membeli daging ayam satu kilogram, kini hanya membeli setengah kilogram saja dengan harga Rp 16 ribu. Sunuk mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab kenaikan harga daging ayam, namun ia menyatakan bahwa harga telur ayam juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan. “Telur ayam juga naik, dari Rp 24 ribu per kilogram jadi Rp 27 ribu sekarang,” tambahnya.
Selain itu, harga daging ayam kampung juga mengalami kenaikan. Berdasarkan data dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur pada Minggu (27/4), harga daging ayam kampung tercatat naik dalam dua hari terakhir. Harga daging ayam kampung naik dari Rp 59 ribu per kilogram menjadi Rp 63 ribu per kilogram.
Mariska, seorang warga Kelurahan Lowokwaru Kota Malang, mengungkapkan kekesalannya dengan harga-harga bahan pokok yang terus merangkak naik. Sebagai ibu rumah tangga, ia merasa perlu berhemat untuk memenuhi kebutuhan dapur sehari-hari. “Cabai rawit, bawang merah, daging ayam, sama telur ini semua naik. Kadang dia turun, tapi sekarang naik lagi. Meskipun cuma seribu atau dua ribu, kalau semuanya naik, itu kerasa,” keluh Mariska. Kenaikan harga bahan pokok ini membuat banyak warga merasakan dampak langsung, terutama dalam keseharian mereka. Mereka berharap harga-harga tersebut bisa kembali stabil agar kebutuhan dapur dapat terjaga tanpa harus menambah beban ekonomi. (ica/aim)
-Advertisement-.