MALANG POSCO MEDIA– Harga daging ayam di Kota Malang makin menguras dompet. Naiknya harga daging ayam itu mulai sejak dua pekan terakhir. Masih berlanjut hingga saat ini.
Pantauan Malang Posco Media dua pekan lalu harga tertinggi masih di Rp 36 ribu. Senin (8/9) kemarin, pedagang daging ayam di Pasar Besar Malang (PBM) menyebut harga daging ayam bisa mencapai Rp 40 ribu.
Ini disampaikan Riama, salah satu pedagang daging ayam potong di PBM kemarin. Dia menyebut satu kilogram daging ayam yang memiliki ukuran kecil mencapai Rp 40 ribu.
“Rugi kalau saya jual yang ukuran kecil ini 36 ribuan. Jadi sekitar 40 ribuan satu kilogramnya soalnya dari kulakannya sudah naik,” beber Riama kepada Malang Posco Media.
Sementara untuk daging ayam potong yang lain sudah rata-rata dijualnya Rp 37 ribu satu kilogramnya. Kenaikan ini diakuinya terjadi sejak tiga harian yang lalu.
Belum diketahui penyebabnya. Pasalnya saat mengambil atau kulakan, pedagang atau peternak ayam sudah menaikan harga pokok ayam sekitar Rp 2.000 3.000.
“Jadi tiga harian ini tambah naik harganya jadinya agak sepi dagangannya,” jelasnya.
Ini juga ditandai dengan penurunan pembelian daging ayam ke tempat usahanya. Salah satu pelanggannya adalah para pedagang Mlijo (pedagang keliling di kampung-kampung atau perumahan). Sejak dua pekan ini, pedagang mlijo langgannya jarang datang membeli.
Biasanya pula, tambah Riama, dia bisa menjual 50 sampai 70 potong daging ayam. Namun sejak satu hingga dua minggu terakhir, yang terjual di kedainya berkisar di angka 30 sampai 40 potong daging ayam saja.
“Ga tau ya kenapa kok bisa mahal begini. Sepertinya stoknya terbatas. Ini jadi sepi yang beli, sejak naik,” tutur Riama.
Hal yang sama disampaikan pemilik Bedak Daging Ayam Potong Sari Rasa di PBM. Pemiliknya, Husein. Ia mengaku menjual satu kilogram daging ayam potong di angka Rp 37 ribu. Dan dia mengakui seminggu terakhir harga daging ayam cenderung naik tidak turun.
Husein mengaku pembeli atau pelanggan menunjukan daya beli yang menurun. Karena biasanya membeli satu hingga dua kilogram menjadi hanya setengah atau satu kilogram saja. Ini menjadikan pemasukannya juga menurun,
“Ya semua naik harganya. Kami beli kulakan di Pasar Kebalen katanya stoknya terbatas jadi naik juga harganya. Nyari ayam ke tempat lain juga sudah tidak sempat,” kata Husein.
Masalah ini sudah menjadi perhatian Pemkot Malang. Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menjelaskan sudah memantau pasokan dan harga bahan-bahan pokok. Hanya saja diakui belum mengetahui jelas mengapa daging ayam mengalami kenaikan harga cukup tinggi.
Dalam satu hingga dua pekan kedepan, dia akan menginstruksikan TPID (Tim Pegendalian Inflasi Daerah) Kota Malang memantau ke lapangan dan mencari tahu alasannya.
“Nanti, kemungkinan minggu depan kami akan pantau ke lapangan ya. Nanti kita lihat juga ke peternak ayam di Malang, yang di Kebalen juga. Cari tahu kenapa. Kalau memang stoknya kurang, nanti bisa kami lakukan kerjasama antardaerah,” tegas Wahyu.
Ia menekankan pada kerjasama antar daerah untuk pasokan daging ayam agar tidak langka di Kota Malang. Yakni membeli pasokan daging ayam dan dijual kembali di Kota Malang dengan harga normal untuk menstabilisasi harga. (ica/van)