spot_img
Tuesday, February 4, 2025
spot_img

Harga Hewan dan Daging Sapi Masih Stabil

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jawa Timur, belum berpengaruh untuk penjualan daging sapi di Kota Malang. Seperti yang ada di sekitar Pasar Klojen, animo masyarakat membeli daging sapi masih cukup tinggi.

“Kalau untuk permintaan daging sapi sejauh ini masih stabil, yang ramai itu pas Hari Raya Idul Fitri,” terang Agus, salah satu penjual daging di Klojen, Jumat (13/5) kemarin.

-Advertisement-

Bagi Agus, dirinya juga tidak punya kekhawatiran akibat adanya potensi penularan PMK. Pasalnya, daging yang Agus jual telah diperiksa sebelum disembelih.

“Sejauh ini kita memang langsung datangkan daging yang memang sudah diperiksa, ada dokternya. Jadi ya tidak khawatir sih. Kemarin disini juga ada pemeriksaan juga dari mana gitu, tapi tidak ditemukan apa-apa ya sudah,” tambahnya.

Untuk harga daging sapi pun juga relatif masih stabil yakni berkisar Rp 126 ribu per kilogram. Namun diprediksi harga akan berubah ketika datang Hari Raya Idul Adha. Sebab masyarakat pastinya telah menyembelih sendiri melalui hewan kurban.

Tidak hanya daging sapi, untuk penjualan hewan sapi juga masih tergolong stabil. Bahkan ada tren kenaikan meski hanya sedikit. Misalnya seperti yang terjadi di Sentra Industri Sanan.

“Biasa saja sih. Malah sepertinya masih naik ini. Ini saja ada yang menawar sapi saya Rp 25 juta belum saya lepas. Masih banyak yang cari,” ujar Erik Dwi Nurcahyono, salah satu peternak di Sanan.

Menurut Erik, harga hewan sapi sendiri relatif stabil. Yakni berkisar dari yang paling murah sekitar Rp 20 juta hingga lebih dari Rp 50 juta.

“Ini saya jual jenis sapi limousin. Untuk harga tidak terpengaruh isu PMK itu ya. Apalagi menjelang Hari Raya Idul Adha, insya Allah masih bisa naik terus,” tambahnya.

Terpisah, Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang terus melakukan surveilance ke peternakan. Terbaru juga dilakukan pengambilan sampel di Kelompok Tani Tlogo Makmur Arjowinangun, Jumat (13/5).

“Kami terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada peternak apabila ada gejela klinis dan segera menghubungi petugas kami sehingga kami bisa melakukan tindakan yang dibutuhkan,” terang Plt Kepala Dispangtan Kota Malang Sri Winarni

Untuk antisipasi PMK menjelang Hari Raya Idul Adha sendiri, Dispangtan telah mempunyai teknik tersendiri agar edukasi dan sosialisasi berjalan maksimal. Yakni dengan adanya Bimtek Juleha (Juru Sembelih Halal) yang menyasar masjid-masjid.

” Di tahun ini kita tetap lakukan sosialisasi ke tempat ibadah dalam hal ini masjid dan musala yang menyelenggarakan penyembelihan di tempat masing masing. Terkait kasus wabah PMK ini, tentu harus tetap jadi perhatian kita. Ini kami dari Dispangtan sedang mempersiapkan petunjuk teknisnya seperti apa,” tandasnya. (ian/aim)

-Advertisement-

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img