MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Awal puasa, harga cabai kembali melonjak. Pantauan Malang Posco Media pada Rabu (13/3) kemarin, harga cabai di Pasar Klojen Malang naik hingga 10 persen. Cabai rawit dan cabai merah yang sebelumnya Rp 55 ribu per kilogram, saat ini naik mencapai Rp 60 ribu per kilogram.
Salah satu pedagang cabai di Pasar Klojen, Iis, menyebutkan kenaikan cabai sebanyak Rp 5 ribu dalam sehari kemarin. Diperkirakan akan terus naik hingga menjelang lebaran. “Besok sepertinya akan naik lagi, biasanya naik terus nanti sampai lebaran,” ujarnya.
Tak hanya cabai, bawang merah dan bawang putih juga mengalami kenaikan. Per kilogram, bawang putih dipatok harga Rp 35 ribu, bawang merah seharga Rp 37 ribu, dan bawang bombai seharga Rp 30 ribu per kilogramnya. Sebelum puasa, menurutnya harga per kilogram bawang merah Rp 32 ribu, bawang putih Rp 33 ribu, dan bawang bombai Rp 28 ribu.
“Kalau bisa disimpan ya disimpan, tapi kan sayang kalau cabai disimpan ya busuk,” ujar Iis.
Masih di Pasar Klojen, Dina, penjual ayam potong menyampaikan kenaikan harga daging ayam. Per kilogramnya mencapai harga Rp 40 ribu. Padahal di hari sebelumnya, harga daging ayam per kilogram Rp 38 ribu. “Ayam hidup saja sekarang Rp 26.500 per ekor belum ongkos penyembelihan dan lain-lain,” ujar Dina.
Ia juga menyoroti warga harus berhati-hati jika ada ayam yang dijual murah di pinggir jalan. Karena kualitasnya tidak sama. Menurutnya, ayam yang dijual murah itu biasanya melalui pengolahan yang tidak semestinya. “Beda, yang dijual murah di jalan itu. Ketahuan kalau direbus dagingnya mengkerut,” jelasnya.
Berbeda dengan daging ayam, daging sapi cenderung stabil harganya. Aisyah, salah satu pedagang daging sapi Pasar Klojen menyebutkan, satu kilogram daging sapi dipatok seharga Rp. 125 ribu. Sedangkan daging rawonan seharga Rp 115 ribu per kilogram, dan lemak sapi seharga Rp 50 ribu per kilogram. “Alhamdulillah, harga daging sapi stabil dari awal puasa kemarin,” ujarnya.
Sementara itu, Ridlwan, pedagang perancangan menyebutkan harga telur dan minyak juga cenderung naik. Harga telur per kilogramnya mencapai Rp 30 ribu rupiah. Sedangkan harga minyak bervariasi. Mulai dari merek Minyak Kita yang dibanderol Rp 15 ribu rupiah per liter, hingga merek lain yang dibanderol mulai Rp 16 ribu hingga Rp 17 ribu per liter.
Terkait harga minyak, Ridlwan mengaku sering mendapat komplain dari pembeli. Bagaimana tidak, harga minyak Kita seringkali berbeda antara di suplier dan di kemasan. Harga yang tercantum di kemasan adalah Rp 14 ribu, sementara ia mendapatkan harga dari suplier lebih dari Rp 14 ribu. “Kita jual lima belas ribu per liter, soalnya dari tengkulaknya saja sudah lebih dari empat belas ribu, ya gimana,” terangnya.
Di sisi lain, Ridlwan menyebutkan harga beras sedikit turun. Namun tidak signifikan. Beras merek Lahap dibanderol harga Rp 16 ribu per kilogram. Ada juga beras premium yang dibanderol Rp 17 ribu per kilogram. “Beras hari ini turun, tapi tidak banyak. Jadi ecerannya tetap dijual sama. Soalnya turunnya terlalu sedikit, tidak berpengaruh,” terang Ridlwan. (mg1/aim)