MALANG POSCO MEDIA – MALANG – Angka inflasi di Kota Malang pada April 2025 tercatat tidak mengalami kenaikan signifikan. Hal ini dipengaruhi oleh penurunan harga lima komoditas utama yang memberikan andil terhadap deflasi di daerah tersebut.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Malang, Febrina, menjelaskan bahwa inflasi Kota Malang berpotensi lebih tinggi apabila kelima komoditas tersebut tidak mengalami penurunan harga.
“Inflasi lebih tinggi bisa tertahan karena ada penurunan harga komoditas. Mereka adalah cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, cabai merah, dan bensin,” tegas Febrina.
Masing-masing dari komoditas tersebut memberikan sumbangan deflasi berkisar antara -0,03 persen hingga -0,14 persen. Kontributor deflasi tertinggi adalah cabai rawit, yang mencatatkan andil sebesar -0,14 persen.
Febrina menambahkan, penurunan harga cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, dan cabai merah disebabkan oleh pasokan yang memadai pasca Ramadan dan Idul fitri. Tak hanya itu, harga bahan bakar minyak (BBM) atau bensin juga turut menyumbang deflasi.
“Untuk bensin, penurunan harga bensin disebabkan oleh penurunan harga bensin nonsubsidi akibat kebijakan pemerintah. Ini menyumbang deflasi andilnya sebesar -0,03 persen,” tegasnya. Sebagaimana diketahui, berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Malang pada April 2025 mencatatkan inflasi bulanan sebesar 1,07 persen (month to month). BI Malang memastikan akan terus menjaga koordinasi dan sinergi dengan kebijakan pemerintah pusat guna memastikan tingkat inflasi tetap berada dalam rentang sasaran nasional, yakni 2,5 ± 1 persen secara tahunan (year on year). (ica/aim)
-Advertisement-.