MALANG POSCO MEDIA– Emak-emak harap bersabar. Harga minyak goreng Minyakita lagi panas-panasnya menggoreng isi dompet. Kini harganya sedang melambung. Melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Pantauan di pasar, harga Minyakita Misalnya seperti di Pasar Klojen, satu liter Minyakita dijual dengan harga Rp 18 ribu. Jauh dari HET yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 15.700. Salah satu pedagang di Pasar Klojen, Sumarno menyebut, kondisi ini sudah terjadi setidaknya sekitar tiga bulan ini.
“Naiknya bertahap, tidak yang langsung naik ke Rp 18 ribu, mulai Rp 16 ribu, Rp 17 ribu. Kalau dibandingkan minyak premium, ya masih lebih banyak beli yang Minyakita, kan cari yang murah,” ujar Sumarno ditemui Malang Posco Media, Kamis (6/2) kemarin.
Artinya, meski jauh diatas HET, Minyakita masih ada cukup banyak peminatnya. Menurut Sumarno, yang lebih penting adalah memastikan stok tetap tersedia. Apalagi mayoritas yang membeli Minyakita biasanya hanya beli satu liter saja. Namun, dikatakan Sumarno, makin lama ia tidak berani menambah jumlah stok, bahkan ada kecenderungan menurun.
“Sehari saya siapkan lima karton. Tapi itu pun ternyata sekarang tidak habis,” tambahnya.
Sedikit berbeda dengan Sumarno, Umi, pedagang lainnya mengaku kesulitan untuk memasok Minyakita dengan jumlah banyak. Ia dibatasi pembelian maksimal satu karton oleh salah satu distributor. Akibatnya, ada banyak pelanggannya yang beralih membeli minyak goreng merek lain.
“Ada kenaikan harga ini ya berdampak ke pembeli. Banyak yang pindah ke minyak lain, biasanya yang merek Rizky. Harganya sama saja, tapi kalau Rizky tidak ada 1 liter, hanya 800 mililiter,” sebut Umi.
Terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang Ni Luh Putu Eka Wilantari tidak memungkiri harga Minyakita ini tergolong tinggi. Fenomena yang tidak hanya terjadi di Kota Malang ini pun sudah menjadi perhatian dan masukan bagi pihaknya untuk melakukan intervensi atau langkah penanganannya.
Wanita yang akrab disapa Eka ini mengaku telah melakukan droping atau pengiriman Minyakita dengan harga terjangkau ke sejumlah pasar, yang berasal dari distributor menengah (D2).
Beberapa pasar yang telah menerima droping yakni Pasar Kasin, Pasar Mergan, Pasar Sawojajar dan Pasar Bunulrejo. Tiap pasar didroping sebanyak 3.000 liter Minyakita, sehingga sejauh ini sudah sekitar 12 ribu liter Minyakita yang digelontor ke empat pasar. Menyusul berikutnya yakni di Pasar Klojen dengan jumlah droping yang sama.
“Di Pasar Klojen juga tinggi kemungkinan harga belinya sudah tinggi dan sudah dari pengecer ke pengecer. Masalahnya juga di rantai distribusinya. Segera kami koordinasikan dengan pedagang (Pasar Klojen) untuk kami drop Minyakita dengan harga beli tetap Rp 14.500 per liter,” pungkasnya. (ian/van)