MALANG POSCO MEDIA – Lonjakan harga emas belakangan ini mendorong masyarakat Kota Malang untuk berbondong-bondong membeli emas, khususnya di Pegadaian Malang. Tren penjualan emas meningkat tajam usai Lebaran, dengan lonjakan transaksi mencapai dua kali lipat sejak 8 April lalu.
Galeri 24 menjadi primadona baru bagi masyarakat Malang. Produk lokal dari Pegadaian ini dinilai menawarkan harga beli yang lebih murah, namun tetap memiliki harga jual (buyback) yang kompetitif. Selisih harga antar merek bahkan bisa mencapai Rp25 ribu sampai Rp 30 ribu per gram, menjadikan Galeri 24 pilihan yang lebih ekonomis dibandingkan merek lain seperti Antam. Menurut Nadya Vashti Alvita, Relation Officer Pegadaian Kota Lama Malang, tren pembelian emas meningkat drastis pascalebaran.
“Banyak nasabah baru yang tertarik menabung emas digital. Karena stok emas fisik di berbagai tempat sedang terbatas, masyarakat kini banyak yang memilih cicilan atau tabungan digital,” ujarnya waktu ditemui Malang Posco Media Senin (14/4) kemarin.
Nadya menambahkan masyarakat saat ini tidak hanya menabung, tetapi mulai beralih fokus pada investasi emas.
“Dulu menabung hanya sekadar menyisihkan, tapi sekarang lebih banyak yang aktif membeli, bahkan menambah gramasi cicilan karena melihat harga emas terus naik,” jelasnya.
Pegadaian menawarkan sistem cicilan dengan skema harga flat, mulai dari 0,5 gram hingga 1 kilogram. Masyarakat hanya perlu memberikan uang muka (DP), lalu menyicil sisanya tiap bulan. Produk Galeri 24 pun menjadi pilihan karena selain lebih murah, brand ini juga sudah bersertifikat SNI dan diproduksi oleh Pegadaian sendiri.
Sementara itu, Yuni (46), warga Malang yang telah lima kali melakukan transaksi Krasida (Kredit Angsuran Sistem Gadai), mengaku terbantu secara ekonomi. “Saya gunakan perhiasan emas seperti kalung dan cincin untuk krasida. Bunganya ringan dan bisa dicicil pelan-pelan. Sangat membantu saat butuh dana cepat,” ujarnya. (mg/aim)