spot_img
Wednesday, March 26, 2025
spot_img

Harga Sewa Mobil Naik Dua Kali Lipat

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Terminal Arjosari Mulai Ramai Pemudik, Tiket KA Makin Laris Manis

MALANG POSCO MEDIA– Jelang lebaran, persewaan mobil laris manis. Harga sewa naik dua kali lipat. Jumlah penumpang di Terminal Arjosari dan Stasiun Kereta Api  (KA) juga naik signifikan.

Kebutuhan masyarakat terhadap kendaraan sewa melonjak, menyebabkan harga sewa naik hingga dua kali lipat dibandingkan hari biasa. Bahkan, mayoritas unit sudah dipesan sejak jauh hari, meninggalkan hanya sedikit pilihan kendaraan yang masih tersedia.

-Advertisement- Satu Harga Tiga Media

Adit, pemilik rental mobil di Bumiayu, Kedungkandang, Kota Malang mengatakan  lonjakan permintaan membuat sistem sewa berubah dari harian menjadi paket minimal tiga hingga empat hari.

“Saat Lebaran seperti ini, kami tidak menerima penyewaan harian, melainkan paket tiga atau empat hari. Itu pun sudah hampir penuh,” ujar pria 29 tahun ini, Minggu (23/3) kemarin.

Lonjakan harga terjadi di berbagai jenis kendaraan. Mobil Avanza atau Mobilio yang biasanya disewakan Rp 300.000 per hari kini ditawarkan dengan harga Rp 1,8 juta untuk tiga hari atau Rp 2,4 juta untuk empat hari. Sementara itu, mobil Innova yang biasa disewa Rp 500.000 per hari kini mencapai Rp 3 juta untuk tiga hari dan Rp 4 juta untuk empat hari.

“Saat ini, dari H-2 sampai H+7 Lebaran hampir semua mobil sudah full booking, tinggal beberapa city car yang tersisa,” tambahnya.

Tingginya permintaan diiringi dengan peningkatan kewaspadaan terhadap risiko pencurian dan penyalahgunaan kendaraan. Setiap unit rental kini telah dilengkapi  Global Positioning System (GPS) untuk memastikan kendaraan tetap dalam pengawasan.

“Kami selalu memantau posisi kendaraan yang disewa. Jika ada indikasi penyalahgunaan, seperti mobil dibawa ke lokasi yang mencurigakan atau ada upaya untuk menggadaikan, jaringan kami di luar kota akan langsung melakukan pengecekan,” ungkap Adit.

Selain itu, pengecekan kondisi kendaraan sebelum disewakan juga menjadi hal yang tidak bisa diabaikan. Pemeriksaan rutin meliputi kondisi mesin, tekanan ban, sistem kelistrikan, hingga kelengkapan alat darurat seperti dongkrak dan ban cadangan.

“Sebelum mobil dibawa, kami selalu memastikan semuanya dalam kondisi prima dan dicek langsung oleh penyewa agar tidak ada kendala di jalan,” tambahnya.

Meski saat ini tarif sewa meningkat tajam, pemilik rental memperkirakan harga akan kembali normal setelah hari raya ketupat. Namun, mereka optimis  bahwa bisnis rental mobil akan terus berkembang, terutama saat musim liburan dan puncak arus mudik.

Bagi masyarakat yang masih ingin menyewa kendaraan untuk perjalanan Lebaran, disarankan untuk segera melakukan pemesanan sebelum seluruh unit habis terbooking. 

Di sisi lain berdasarkan penelusuran Malang Posco Media,  jasa penyewaan kendaraan terlihat masih banyak tersedia. Salah satu warga yang memiliki jasa penyewaan mobil di Kota Malang, mengaku masih memiliki dua kendaraan yang tersedia untuk bisa disewa mudik.

“Saya ada empat mobil, ini masih sisa dua. Agak landai tahun ini,” kata Adi Wira warga Kelurahan Lowokwaru Kota Malang.

Ia mengatakan menyewakan dua unit mobil Xenia dan dua unit mobil Sigra. Keduanya berbeda tarif untuk disewakan tergantung kapasitas masing-masing. Yang total empat kursi sewanya Rp 500 ribu per hari. Yang enam kursi Rp 800 ribu per harinya. Rata-rata, kata Adi, penyewa menyewa empat sampai lima hari untuk mudik hingga balik.

Sementara itu menurut penelusuran Malang Posco Media melalui situs pencarian tiket dan penyewaan kendaraan rata-rata jasa penyewaan kendaraan masih banyak yang tersedia. Ditelusuri di Traveloka, pada fitur car and bike rental dari Malang masih ada puluhan kendaraan roda dua dan roda empat yang masih bisa di sewa.

Rata-rata harganya, untuk kendaraan roda dua untuk disewa pada 28 Maret 2025 dipasang tarif sewa Rp 625 ribu per hari. Jenis kendaraan matic. Untuk kendaraan roda empat per harinya sudah mencapai Rp 1,1 juta per harinya. Hingga tertinggi Rp 8 juta per harinya.

Sementara itu di Terminal Arjosari mulai tampak lonjakan jumlah penumpang di masa angkutan Lebaran 2025. Tercatat hingga Sabtu (22/3) malam, ada sebanyak 3.341 penumpang berangkat menggunakan bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dari Terminal Arjosari, sementara 749 penumpang memilih bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).

Jumlah ini diperkirakan terus meningkat hingga puncak arus mudik yang diprediksi terjadi pada H-3, serta arus balik pada H+1 Lebaran. Peningkatan jumlah  bisa mencapai 100 persen saat puncak arus mudik lebaran.

Pengawas Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Arjosari Malang Maria Margareta menyebut bahwa mayoritas penumpang yang menggunakan layanan AKDP berkisar 2.500 hingga 3.000 orang per hari dan untuk Bus AKAP, jumlahnya bisa mencapai 1.000 hingga 1.500.

“Banyak di antaranya adalah mahasiswa perantau yang kembali ke kampung halaman untuk merayakan Lebaran. Tercatat, di hari pertama arus mudik ada sebanyak 66 bus AKAP dengan jumlah penumpang 749 orang dan 262 bus AKDP dengan jumlah penumpang mencapai 3.341 orang,” ujarnya.

Operasional bus AKAP di Terminal Arjosari berlangsung mulai pukul 20.00 hingga 21.00. Sementara itu, untuk AKDP, operasionalnya lebih panjang dengan bus tujuan Tulungagung pemberangkatan terakhir hingga pukul 23.30 dan jurusan Surabaya hingga pukul 23.00.

“Memang untuk AKDP ini lebih banyak, karena pendatang di sini banyak di wilayah Jawa Timur,  sehinggi lebih banyak operasionalnya. Sehari bisa tiga kali melakukan perjalanan pulang-pergi (PP). Sementara untuk bus AKAP memang banyak diminati pelajar dan mahasiswa,” lanjutnya.

Guna memastikan keamanan perjalanan, pihak terminal juga meningkatkan pengawasan melalui ramp check atau inspeksi kelayakan kendaraan. Dan hal ini dilakukan rutin, baik dari segi administrasi dengan buku kelayakan dari hasil Uji KIR, hingga kondisi riil fisik dari kendaraan tersebut.

“Setiap hari kami melakukan ramp check terhadap 20 bus. Dalam momen Lebaran ini, bus yang sudah diperiksa akan diperiksa ulang dalam dua hingga tiga hari berikutnya untuk memastikan kondisi kendaraan tetap prima,” tambah Maria.

Dengan peningkatan volume penumpang dan pengawasan armada, Terminal Arjosari terus bersiap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang melakukan perjalanan mudik Lebaran tahun ini. Selain ramp check, pihak terminal juga menyiapkan berbagai fasilitas.

“Seperti ruangan cek kesehatan yang sudah dibangun khusus. Sehingga hal ini lebih mudah diakses. Selain itu, kami juga bersiap dengan membuka ruang tunggu ber-AC. Semoga ini semakin meningkatkan rasa nyaman para calon penumpang di Terminal Arjosari, tak hanya saat momen Lebaran 2025 ini, tetapi juga ke depannya,” katanya.

Sementara itu tiket  (KA) jelang lebaran semakin menipis. Diprediksi, puncak arus mudik di seluruh stasiun di wilayah Malang terkhusus Stasiun Kotabaru Malang ada di Tanggal 28 Maret 2025. Per, Minggu (23/3) kemarin 50 persen lebih tiket KA pada tanggal ini sudah habis.

Ini disampaikan Manager Humas PT KAI Daops 8 Surabaya Luqman Arif saat dikonfirmasi kemarin siang.   Pada Tanggal 28 Maret, di puncak arus mudik kereta, sebanyak 3.415 tiket sudah terjual. Dari jumlah tiket tersedia setiap harinya pada masa angkutan lebaran dari Malang ada sebanyak 6.614 tiket/seat yang ada.

Sedangkan pada arus balik, diperkirakan pada tanggal 5 April 2025. Tiket masih cukup banyak tersedia, karena sejak kemarin tiket yang terjual sementara sebanyak 2.270 tiket.

“Jumlah ini sangat fluktuatif dan akan berubah karena pembelian tiket bisa dilakukan secara online sampai jelang keberangkatan KA tersebut,” jelas Luqman.

Para penumpang yang berangkat dari Stasiun Malang terbanyak tujuan Yogyakarta, Jakarta dan Ketapang Banyuwangi.

Sedangkan kereta api favorit yang berangkat dari Stasiun Malang di antaranya Kereta Api Tawangalun tujuan Ketapang, KA Jayabaya tujuan Pasarsenen, KA Majapahit tujuan Pasarsenen dan KA Malioboro Ekspress tujuan Purwokerto.

“Kebanyakan yang sudah full ya yang jarak-jarak jauh. Dan apabila tiket KA yang diinginkan telah habis, masyarakat dapat memilih alternatif tanggal keberangkatan, atau menggunakan fitur connecting train yang tersedia pada aplikasi Access by KAI. Fitur ini akan mengkombinasikan jadwal perjalanan KA yang bersifat persambungan,” jelas Luqman.

Selama masa angkutan Lebaran 2025, setiap harinya di Stasiun Malang memberangkatkan 13 KA Jarak jauh, terdiri dari 11 KA jarak jauh regular dan 2 KA Jarak jauh tambahan. Total tempat duduk yang disediakan perhari berjumlah 6.614 tempat duduk.

Sementara itu pada masa angkutan Lebaran di tahun 2025 dimulai pada 21 Maret lalu, sebanyak 21.166 penumpang menggunakan moda transportasi kereta api di Stasiun Kotabaru Malang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 14.457 penumpang yang berangkat dan 6.709 penumpang yang turun.

Dari data yang ada, dominasi penumpang dari Stasiun Malang penumpang yang berangkat daripada yang turun. Rinciannya, pada Jumat 21 Maret, 4.874 orang berangkat, 1.997 yang turun. Pada Sabtu 22 Maret, 5.653 berangkat, 2.659 turun. “Dan hari ini (kemarin) Minggu 23 Maret ada sebanyak 3.930 berangkat dan sebanyak 2.053 turun di Malang,”  kata  Luqman. (mg/rex/ica/van) 

-Advertisement-

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img