MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Memeriahkan HUT ke-109 Kota Malang, sedikitnya 1.900 tumpeng akan dikirab dalam Pawai Tumpeng, Sabtu (13/5) siang ini. Ribuan tumpeng itu rencananya dikirab melintasi Kayutangan dan finish di Balai Kota Malang. Nantinya bakal dinikmati bersama sama dengan seluruh masyarakat Kota Malang.
Kepala Disporapar Kota Malang Baihaqi mengatakan, Pawai Tumpeng pada awalnya ingin dibarengkan dengan upacara HUT ke-109 Kota Malang. Namun karena tidak memungkinkan, maka baru bisa digelar pada Sabtu hari ini.
“Pesertanya adalah semua perangkat daerah termasuk BUMD hingga perbankan. Masing masing perangkat daerah mengerahkan kontingennya dengan total kirab tumpeng ada 1.900 tumpeng,” ujar Baihaqi kepada Malang Posco Media, kemarin.
1.900 tumpeng itu dikatakan Baihaqi merupakan tumpeng ukuran personal. Sehingga ada sedikitnya 1.900 orang yang akan membawa tumpeng tersebut. Selain tumpeng berukuran personal, juga ada puluhan tumpeng berukuran besar yang berasal dari seluruh perangkat daerah di Pemkot Malang.
“Tumpeng besar nanti akan dipanggul oleh masing masing perangkat daerah. Tumpeng itu nanti akan dimakan bersama sama dengan masyarakat Kota Malang,” tambah Baihaqi.
Untuk rute Pawai Tumpeng sendiri, disebutkan Baihaqi tidak mengambil jarak yang terlalu jauh. Hanya melintasi Kayutangan lalu ke Balai Kota Malang.
“Kita mulai dari Telkom di sisi barat Kayutangan, itu kemudian jalan menuju ke Jalan Kahuripan. Kemudian lurus ke depan Kodim, kemudian ke Hotel Tugu langsung ke kanan ke Balai Kota,” sebut Baihaqi.
Selama Pawai Tumpeng ini, dipastikan Baihaqi tidak sampai menutup jalan atau mengganggu lalu lintas. Sebab pawai hanya menggunakan satu sisi jalan. Seperti di Kayutangan nanti akan menggunakan sisi sebelah kanan jalan hingga sampai di depan Kantor Kodim, jalan akan direkayasa menjadi satu arah.
Pawai Tumpeng ini merupakan bagian dari Malang Creativa #2 yang mana kegiatannya sudah dilakukan sejak pagi dengan berbagai kegiatan, mulai dari Festival Bakso, Lomba fashion daur ulang, Festival Pencak Dor, hingga lomba olahraga tradisional.
“Nanti setelah pawai ada seremonial, didoakan bersama dan dimakan bersama. Pawai Tumpeng kami agendakan sebelum Maghrib sudah selesai. Nanti setelah Maghrib ada festival lampion dan pembagian hadiah dari kegiatan siang harinya,” tutup Baihaqi. (ian/aim)