spot_img
Friday, May 3, 2024
spot_img

Hari ini, ITN Malang Gelar Wisuda Ke-71; Kampus Kebanggaan, Komitmen Lahirkan Lulusan Inovatif

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang kembali melahirkan lulusan yang siap mengabdi untuk negeri. Sabtu (20/4) hari ini, ITN Malang menggelar prosesi wisuda yang ke-71, di Ballroom Hotel Grand Mercure. Diikuti sebanyak 303 wisudawan dari Program Magister dan Sarjana.

Awan Uji Krismanto, ST., MT., Ph.D, selaku rektor, melepas para lulusan dengan penuh bangga. “Kami mengucapkan selamat dan sukses atas semua prestasi yang telah diperoleh para lulusan selama belajar di ITN Malang. Wisuda kali ini merupakan awal dari perjalanan panjang hidup mereka kedepan,” ucap rektor.

Sementara itu, berbagai inovasi telah diciptakan oleh para lulusan ITN Malang. Termasuk para lulusan yang akan wisuda kali ini. Diantaranya, oleh empat lulusan terbaik.

Pertama, Rizky Fadillah. Mahasiswa Teknik Elektro S-1 Fakultas Teknologi Industri (FTI) ini membuat pembangkit hibrid Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) pada area pertanian dengan sistem smart farming.

Dengan sistem smart farming yang diciptakannya, budidaya padi tidak lagi bergantung pada iklim, curah hujan, dan sistem irigasi. “Pada musim kemarau, beberapa lahan pertanian mengalami kekeringan, dimana sistem irigasi tidak berjalan dengan baik. Sementara irigasi yang dilakukan dengan menggunakan mesin diesel membutuhkan biaya bahan bakar yang tidak sedikit. Maka, penggunaan irigasi pintar pada pertanian dengan menggunakan hybrid panel surya, dan kincir angin menjadi solusi yang ramah lingkungan,” kata Rizky, yang berhasil lulus dalam waktu 3,5 tahun dengan IPK 3,75 ini.

Menurut putra kelahiran Balikpapan ini, internet of things (IoT) adalah komponen penting yang dapat melakukan banyak hal dalam berbagai bidang. Dalam sektor pertanian, IoT dapat digunakan sebagai kontrol dan monitoring pertanian dalam bentuk smart farming. “Smart farming menyediakan data yang dapat di monitoring oleh IoT agar dapat membantu produktivitas hasil pertanian secara optimal,” terangnya .

Lulusan terbaik selanjutnya, dari Prodi Wilayah dan Kota (PWK), Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) ITN Malang. Dia adalah Clarinta Ega Divanie. Arin, sapaan akrabnya, memiliki bakat bernyanyi sejak usia dua tahun. Bakat yang didukung penuh oleh keluarganya tersebut terus berkembang dan ditekuni hingga kuliah. Kuliah sambil bernyanyi, membuat Arin harus pintar-pintar mengelola waktu.

Mulai kecil Arin kerap menyabet juara lomba menyanyi. Pernah dua kali ikut program acara TV The Voice Indonesia. Arin masuk 20 besar The Voice Indonesia Kits pada 2016, dan puncak karirnya masuk 16 besar The Voice Indonesia pada 2018. Saat kuliah pun ia masih sempat ikut kompetisi dan juara 1 Kategori Dewasa Genre Pop Trans Singing Competition (TSC) 2022 Kota Malang.

Menerima job bernyanyi tidak membuat Arin melupakan studinya. Bahkan atas kegigihannya Arin menjadi lulusan terbaik PWK ITN Malang pada wisuda ke-71, periode I Tahun 2024. Bahkan dara kelahiran Malang yang sekarang tinggal di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat ini berhasil lulus dalam waktu 3,5 tahun dengan IPK 3,70.

“Cita-cita dulu ingin jadi penyanyi, tapi sekarang menemukan passion baru. Mungkin jadi konsultasi perencanaan yang terus bernyanyi dan bermain bermusik,” ujar penyuka lagu Agnez Mo dan Beyonce ini.

Sementara itu, lulusan terbaik lain berasal dari Prodi Teknik Sipil S-1, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP). Dia adalah Riska Nanda Sintya Dewi. Skripsinya berjudul : Analisis Penggunaan Bakteri Bacillus Subtilis Terhadap Mortar dalam Kemampuan Pulih Mandiri (Self Healing). 

Sebagai anak buruh tani dari pasangan M. Mujib, dan Purwanti, Riska sebelumnya tidak ada ekspektasi menjadi lulusan terbaik teknik sipil. Ia kuliah dengan beasiswa KIP-Kuliah, merupakan bantuan biaya pendidikan dari pemerintah. Sehingga dalam pikirannya hanya fokus kuliah, menambah ilmu dan pengalaman, serta berorganisasi untuk membentuk mental. 

 “KIP Kuliah bagi saya sangat membantu. Meskipun untuk biaya UKT dari pemerintah yang dibayarkan ke ITN kurang, kami tidak ada potongan lagi untuk menambah pembayaran UKT tersebut. Dengan adanya KIP kuliah saya bisa menyelesaikan kuliah lebih cepat satu semester dari batas umum untuk lulus,” ungkap Riska yang berhasil menyelesaikan waktu studi 3,5 tahun.

 Lulusan terbaik lain diraih oleh Iva Roudhotul Rohmah, dari Prodi Teknik Informatika S-1, Fakultas Teknologi Industri (FTI). Iva memanfaatkan beasiswa KIP Kuliah dan menyelesaikan studinya dengan IPK 3.94.

Kuliah dengan masa studi 3,5 tahun menjadi target Iva sejak awal. Sebagai penerima KIP Kuliah beasiswa KIP menurutnya sangat membantu untuk biaya pendidikan. “Terimakasih ITN Malang yang menjadi kampus kebanggaan kami, telah memberikan banyak hal yang begitu berarti untuk masa depan kami,” ungkap putri pasangan Alkum Usnadi (alm), dan Titik Ni’ayah ini. (*/imm)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img