MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sabtu (16/9) hari ini, Universitas Gajayana (Uniga) Malang menggelar Wisuda Sarjana dan Pascasarjana Semester Ganjil 2023-2024. Diikuti sebanyak 448 mahasiswa calon wisudawan dari sepuluh program studi sarjana dan dua program magister.
Rektor Uniga, Prof. Dr. Ernani Hadiyati, SE., MS., menyampaikan terima kasih atas kepercayaan orang tua mahasiswa telah memberikan kepercayaan kepada Uniga sebagai pilihan pendidikan tinggi bagi putra putrinya. Uniga tetap akan menjaga kepercayaan masyarakat dalam wujud memberikan layanan pendidikan yang terbaik dan akan terus berupaya meningkatkan kualitasnya pada masa-masa yang akan datang. “Kami mengucapkan selamat kepada para wisudawan atas keberhasilannya menyelesaikan studi, semoga ilmu yang saudara peroleh bermanfaat bagi keluarga dan bangsa,” katanya.
Prof Ernani menyampaikan prosesi wisuda merupakan seremonial yang merupakan titik awal bagi wisudawan memasuki tahapan baru dalam mengimplementasikan science dan teknologi yang kedalam ranah profesi, dunia kerja maupun dunia usaha.
“Dunia nyata akan menguji kompetensi yang dimiliki lulusan. Dunia nyata tidak sekedar hanya terpaku pada gelar-gelar akademik yang disandang seseorang, tetapi lebih dari itu, juga akan menguji kemampuan seseorang untuk melaksanakan peran aktualnya sesuai dengan kapasitas keilmuan yang dimiliki,” tuturnya.
Ketika memasuki dunia nyata, Lanjut Ernani, para lulusan perlu melakukan penyesuaian-penyesuaian dengan lingkungan baru. Keberhasilan ditentukan oleh kemampuan dalam menyesuaikan diri dan menjawab tantangan dunia kerja maupun dunia usaha. “Ada satu nilai penting yang harus dijadikan landasan dalam menapaki dunia kerja maupun dunia profesi, yakni kebermaknaan pada diri sendiri dan bagi orang lain,” kata dia .
Permasalahan di dunia kerja maupun profesi, pada umumnya bersifatmulti-dimensional. Memahami permasalahan tersebut dengan menggunakan sebuah ‘lensa’ ipteks tertentu saja, belum memberikan hasil yang utuh.
Untuk itu interaksi antar bidang-bidang ipteks adalah sebuah keniscayaanuntuk mampu menjawab permasalahan sosial, ekonomi, dunia industrimaupun dunia kerja. Disinilah tantangan seorang sarjana untuk mengimpelementasikan kemampuannya. “Dalam konteks inilah, Uniga menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran berorientasi pada peningkatan intelektualitas, skills dan penguatan karakter,” tegasnya.
Prof Erni melanjutkan, saat ini realitas kehidupan menyajikan perubahan ekonomi, sosial, teknologi dan budaya berlangsung cepat bahkan sulit diprediksi. Hal ini merupakan keniscayaan yang tidak mungkin ditolak pada era digital, melainkan perlu mendapat respons secara memadai baik dalam tataran individual maupun institusional.
Menyikapi hal itu, Uniga secara konsisten selalu berupaya mengoptimalkan kinerjanya melalui peningkatan mutu proses akademik maupun penguatan kelembagaan.
Wujud nyata upaya tersebut berupa perbaikan proses perkuliahan secara berkelanjutan, penguatan sistem penjaminan mutu, peningkatan jumlah riset maupun pengabdian kepada masyarakat dan menjalin kerjasama Internasional seperti dengan perguruan tinggi di Malaysia, Timor Leste dan Australia.
“Itu menjadi upaya yang kami lakukan sebagai wujud tanggung jawab agar dapat menjadi Perguruan Tinggi yang dapat menghantar lulusannya mempunyai kompetensi dan adaptif dengan lingkungan,” ungkapnya.
Menurutnya, menghantar lulusan yang mempunyai daya adaptif dengan lingkungan, bukanlah masalah mudah. Uniga terus menerus berikhtiar melakukan perubahan yang disusun dalam suatu langkah operasional yang konsisten dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan tata kelola dan kinerja optimal dan berkualitas.
“Rangkaian kebijakan maupun implementasi tersebut dimaksudkan agar dapat menghasilkan lulusan berkualitas, berbudi luhur, memiliki keunggulan kompetitif dan adaptif,” tambahnya.
Menyikapi perubahan yang berlangsung dinamis, maka keberadaan dan kerja fungsional Uniga senantiasa mengacu pada regulasi KemendikbudRistek maupun visi dan misi Universitas. Kampus ini merespon perubahan internal, lingkungan eksternal maupun keinginan masyarakat melalui beberapa upaya yang mendukung peningkatan kualitas tata kelola.
Diantaranya melalui bidang kelembagaan, dengan mengembangkan kerjasama internasional dalam bidang pendidikan dan penelitian. Serta melakukan revitalisasi dan restrukturisasi organisasi guna beradaptasi dengan tuntutan stakeholders.
Kedua, melalui bidang Pendidikan dan Pengajaran secara proaktif menstimulir fakultas untuk melakukan aktivitas yang relevan dengan kebutuhan stakeholders sesuai dengan visi dan misi masing-masing program studi.
Selain itu proses pembelajaran didesain dalam kerangka MBKM maupun Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), yakni penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. (sir/imm)