MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Peringatan Hari Kartini menjadi ajang ekspresi bagi siswa-siswi TK Islam Sabilillah Malang 2. Mereka tampil ekspresif dalam sebuah penampilan seni untuk menumbuhkan rasa percaya diri. Hari Kartini dimeriahkan dengan kegiatan fashion show. Juga ada tampilan lagu Ibu Kita Kartini yang dinyanyikan setiap kelas.
Wakil Kepala TK Islam Sabilillah Malang 2, Nufrida Desi, S.Pd mengatakan, peringatan Hari Kartini penuh makna. Tidak bisa dilewatkan begitu saja. Terutama untuk anak pendidikan usia dini. “Kami awali kegiatan ini dengan upacara. Kami kenalkan pada anak-anak sosok pejuang hak asasi seperti Ibu Kartini yang patut diteladani,” katanya.
Usai upacara, ada kegiatan fashion show. Dengan mengenakan pakaian adat daerah mereka berjalan lenggak lenggok di atas catwalk. Berani dan percaya diri. Pakaian yang mereka kenakan menunjukkan kecintaan pada budaya Tanah Air. “Tentu ini menjadi bagian dari support orang tua yang tidak terpisahkan,” ujar Desi.
Guru asal Trenggalek ini menerangkan, anak didiknya begitu semangat mengikuti fashion show. Ini menjadi sesuatu yang baru bagi mereka. Atribut pakaian daerah dengan semua pernak perniknya membuat mereka tampil bangga dan penuh percaya diri.
Apalagi ada beberapa orang tua yang hadir dan melihat penampilan anak-anaknya. Kegiatan pun semakin meriah. Kehadiran orang tua membuat siswa bertambah semangat. “Kami lihat anak-anak paling senang dan antusias di kegiatan fashion show ini,” kata dia.
Kartini, Teladan Pembelajar Sejati. Itu tema Hari Kartini di TK Islam Sabilillah Malang 2. Dari tema ini ada motivasi besar supaya semangat RA Kartini ditiru oleh siswa. Semangat belajar, semangat kesetaraan dan semangat membuat perubahan yang lebih baik.
Desi menerangkan, dengan memperingati Hari Kartini anak didiknya semakin mengenal sosok pahlawan nasional ini. Sosok perempuan yang memperjuangkan hak-hak perempuan. Bahwa perempuan juga berpotensi untuk menjadi hebat. Dan memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin peradaban dunia.
Sesuai dengan cita-cita luhur Sekolah Islam Sabilillah Malang. Bahwa pendidikan tidak membedakan laki-laki dan perempuan. Semua berpeluang untuk cerdas. Bahkan perempuan memiliki peran sentral dalam kemajuan suatu negara.
“Anak-anak kami kini menjadi tahu bahwa berkat perjuangan Ibu Kartini mereka bisa sekolah, terutama bagi yang perempuan. Mereka semua bisa belajar bersama dan menuntut ilmu setinggi mungkin,” pungkasnya. (imm/udi)