NEW MALANG POS – Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya punya cara tersendiri dalam memperingati Hari Pers Nasional (HPN) dan HUT ke-76 PWI. Caranya dengan berbagi kebahagiaan kepada para wartawan senior, keluarga para mantan wartawan, khataman Alquran, berbagi ke panti dan Jukir sampai syukuran bersama.
Rabu (9/2) kemarin, bertepatan dengan HPN sejak pagi digelar khataman Alquran bersama para santri penghafal Alquran PP Raudhotus Sholihin, Kota Malang. Juga dibarengi dengan pemberian santunan kepada beberapa panti asuhan dan Jukir yang ada di sekitar Sekretariat PWI Malang Raya di ruko Istana Dinoyo. Khataman Alquran juga dihadiri para pengurus, anggota PWI dan juga para wartawan senior. Hadir pula pengurus dari lintas organisasi profesi, dari IJTI (Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan PFI (Pewarta Foto Indonesia).
“Kami ingin memberikan makna yang sangat berarti pada momentum HPN dan HUT ke-76 PWI ini. Doa bersama melalui khotmil quran untuk para wartawan yang telah mendahului kita, berbagi ke panti asuhan dan juga ke keluarga para mantan wartawan,” kata Ketua PWI Malang Raya Cahyono.
Dalam memaknai HPN tahun ini, pihaknya terus untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme para anggota PWI. Dalam rangkaian HPN, PWI Malang Raya juga akan menggelar kembali Uji Kompetensi Wartawan (UKW) pada Maret mendatang. Agar para wartawan di Malang dapat tersertifikasi dengan kompetensi yang telah ditetapkan Dewan Pers.
“Rencananya akan kita buka 6 kelas dengan 36 peserta UKW. Kuota kami buka hingga nasional,” terangnya.
Selain UKW, agenda besar lainnya adalah pelaksanaan PORWANAS XIII (Pekan Olahraga Wartawan Nasional) yang akan digelar Oktober mendatang di Malang Raya. Ini menjadi event akbar, mengingat hal itu merupakan kali pertama bagi PWI Malang Raya dalam menjalankan event yang akan menghadirkan setidaknya 2.500 atlet wartawan.
“Siap tidak siap, PWI Malang Raya harus siap. PWI Malang Raya tidak bisa sendiri namun harus bekerjasama dengan pihak lain termasuk lintas organisasi wartawan. Nanti kita bersama-sama bagaimana menyukseskan Porwanas di Malang Raya,” pungkas Cahyono
Salah satu wartawan senior yang hadir pada kesempatan itu Gatot Soekardi. Wartawan yang telah mengawali karirnya sejak era tahun 1960-an itu masih tampak bersemangat dan penuh energi ketika memberikan motivasi kepada puluhan wartawan yang hadir.
“Kunci sukses adalah keterbukan. Dengan keterbukaan, maka kemudian adanya jalinan kordinasi dan komunikasi. Seperti hari ini Alhamdulillah kita bisa bersama-sama memperingati Hari Pers Nasional,” ujar Gatot.
Tidak hanya itu, Gatot juga menilai jalinan persaudaraan di PWI Malang Raya terlihat lebih solid. Hal itu tercermin dari sederet kegiatan sosial yang dilakukan dalam rangkaian Hari Pers Nasional tahun ini, yakni ziarah ke makam wartawan senior yang telah meninggal dunia, lalu penyaluran paket sembako ke beberapa panti asuhan dan pondok pesantren.
“Saya lihat ada kemajuan dari yang dulu dulu sampai hari ini dikomandoi pak Cahyono. Artinya kegiatan kegiatan sosialnya lebih tersentuh antar anggota. Itulah yang juga menjadi kunci daripada keberhasilan. Jadikanlah organisasi ini sebagai batu loncatan untuk mempererat persaudaraan,” tegas Gatot. (ian/aim)
