MALANG POSCO MEDIA – Tampil menyerang dengan penguasaaan bola hingga 70 persen, Arema FC gagal memetik tiga poin dari Barito Putera dalam pertandingan lanjutan Liga 1 2022/2023 di Stadion Demang Lehman, Banjar Baru Kalimantan Selatan, Minggu (4/9) malam. Singo Edan hanya bisa memetik satu poin dari hasil imbang 1-1. Padahal tim asuhan Eduardo Almeida ini harusnya bisa menang, dengan menurunkan seluruh barisan penyerangnya.
Terbukti dari statistik pertandingan, Arema FC unggul peluang dari tuan rumah. Bahkan Dendi Santoso dkk yang memiliki sembilan kali tendangan sudut, bermain setengah lapangan di daerah pertahanan Barito Putera. Namun hanya satu gol tercipta lewat tandungan kepala Dedik Setiawan menit 84 untuk menyamakan kedudukan jadi imbang 1-1.
Barito Putera unggul lebih dulu lewat gol Renan Alves menit 22. Usai cetak gol dari tendangan bebas ini, Barito Putera yang hingga sekarang belum memiliki head coach, lebih banyak menahan serangan Arema FC. Sayang, Singo Edan tak bisa cetak gol lebih dari satu. Peluang mengulang sukses Bali United yang menang 2-1 di kandang Barito Putera pun melayang. Sekaligus gagal mengganti poin kandang yang hilang saat dikalahkan Persija Jakarta.
Gagal mencapai performa ideal, hingga Arema FC harus pulang ke Malang dengan membawa satu poin, membuat Aremania di stadion menunjukkan rasa kecewanya. Mereka kembali menekan sang head coach Eduardo Almeida.
Tulisan #AlmeidaOut tak lagi hanya trending di medsos. Dalam laga kemarin, setidaknya ada tiga tulisan tentang protes keras kepada Almeida. Di akhir laga, tulisan #AlmeidaOut ini dibentangkan Aremania ke hadapan pemain dan official tim yang datang di Stadion Demang Lehman tersebut.
Pemain yang menghampiri suporter pun hanya terdiam. Beberapa bertepuk tangan, sekaligus meminta maaf karena Arema FC belum juga menang. Dalam tiga pekan terakhir, hanya satu poin diadapatkan tim. Dua kali kalah dan sekali imbang. Hal inilah yang memantik Aremania meneriakkan Almeida Out beberapa laga terakhir.
“Almeida Out ini karena memang penampilan Arema tak kunjung membaik. Malahan tadi mainnya masih tidak jelas,” ujar Sam Anwar, Aremania Banjarbaru.
Kekecewaan yang sama ditunjukkan nyaris sebagian besar Aremania yang datang ke Stadion Demang Lehman. Mereka sampai ditenangkan Manajer Ali Rifki yang terlihat meminta pengertian Aremania.
“Semoga manajemen juga memberikan evaluasi yang jelas setelah laga ini. Sebab, sayang kalau dengan target juara katanya, sampai sekarang performa masih naik turun,” sambung Ahmad Juni, Aremania asal Banjarbaru lainnya.
Eduardo Almeida sendiri tetap santai meskipun tak meladeni tuntutan Aremania. Ia sejatinya terlihat sempat membaca tulisan tersebut di awal laga. Nyanyian ‘Maine Kurang Sangar’ juga terdengar di stadion. Nyatanya, laga ternyata tidak berpihak pada Arema FC, juga bagi sang pelatih.
“Tentu kami datang mau mendapatkan tiga poin. Tapi, kami kebobolan lebih dulu dari set piece,” kata Eduardo Almeida selepas laga.
Menurutnya, setelah tertinggal timnya kemudian mencoba untuk melakukan serangan untuk meraih kemenangan. Hanya saja di akhir laga cuma satu gol yang tercipta dan cukup memaksakan hasil imbang. “Kami tidak bisa mengatakan senang dengan imbang. Tapi kami ambil hal positif dari hasil ini,” tambahnya.
Ia mengapresiasi pemainnya yang berusaha keras sampai akhir dan dia berharap tren timnya membaik di laga-laga berikutnya. “Semoga tren kami membaik selanjutnya,” pungkas dia.
Tambahan satu poin, membuat Arema FC kini mengoleksi 11 poin dari delapan laga. Hasil dari tiga kali menang, dua kali seri dan tiga kali kalah. Arema FC kini berada di posisi 8 klasemen sementara. (ley/bua)