MALANG POSCO MEDIA – Semua pasti sepakat, permainan Arema FC melawan Persis Solo di Stadion Supriyadi Blitar kemarin sangat mengecewakan. Betapa tidak, Dalberto dkk yang butuh memetik poin penuh di kandang untuk menaikkan posisi di klasemen atas, harus hilang begitu saja. Padahal secara permainan, Arema FC sangat mendominasi.
Tercatat, ada banyak peluang yang harusnya bisa dikonversi menjadi gol. Namun peluang-peluang emas itu justru disia-siakan oleh Arema FC. Bukannya menambah gol untuk makin mengamankan poin, namun pelan tapi pasti permainan Arema FC justru kendor. Tampak sekali kalau Arema tak ingin menang dan hanya puas berbagi angka dengan Persis Solo.
Konsistensi kemenangan Arema FC ini yang sebenarnya menjadi problem. Bagaimana Aremania dan pecinta bola mau menonton pertandingan di Blitar, kalau ujung-ujungnya kalah. Sudah jauh menempuh jarak, sudah mengeluarkan uang untuk beli tiket dan transportasi, tapi yang dipersembahkan Arema FC justru hasil imbang.
Pelan tapi pasti, Aremania sudah mulai datang untuk menonton pertandingan Arema FC. Mereka dengan suka cita datang untuk memberikan dukungan kepada Singo Edan. Harapannya jelas, dengan datang langsung ke stadion dan memberikan dukungan, maka permainan Arema FC makin ciamik. Dan hasil akhirnya juga diharapkan banyak pihak.
Pertandingan kemarin dilakukan di home base Arema FC.
Hitung-hitungannya jelas Arema pasti punya target untuk menang dan memetik poin penuh. Karena laga home berpotensi ada support dari Aremania dan penonton yang hadir ke stadion memberi semangat.
Kalau di laga home, Arema FC tidak konsisten mengamankan poin, maka akan lebih susah kalau pertandingan away di home base lawan. Potensi kemenangan memang ada. Namun hitung hitungannya akan lebih berat dibanding bila main di kandang. Meski di kandang, kalau tidak hati-hati dan bermain maksimal dan konsisten, juga bisa kalah.
Tak ada pilihan bagi Arema FC. Bila ingin finish di akhir kompetisi di papan atas, maka kerja keras harus dilakukan dalam setiap pertandingan. Tidak ada kamus imbang, apalagi kalah. Yang ada harus menang, menang dan menang.(*)