spot_img
Saturday, July 5, 2025
spot_img

Hasilkan 6 Ton Sampah Plastik, Panitia Evaluasi Aturan Festival 1000 Bantengan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Rendahnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan menjadi persoalan yang belum teratasi. Salah satu contohnya pascagelaran festival Seni Bantengan yang sukses besar pada Minggu (7/8) lalu, menghasilkan sekitar 6 ton sampah plastik yang dibuang penonton tidak bertanggung jawab dalam festival tersebut.

Hal itu terlihat usai kegiatan puluhan petugas sampah DLH Kota Batu yang membersihkan sampah berserakan di sepanjang Jalan Panglima Sudirman hingga Alun-Alun Kota Batu. Tampak sampah plastik bekas wadah makanan ringan dan berbagai jenis sampah lainnya berserakan dimana-mana. Artinya kesadaran masyarakat membuang sampah dan menyimpan sampah yang mereka hasilkan sangat kurang.

Dari data yang didapat Malang Posco Media, sebanyak 55 penyapu jalan DLH membersihan sampah tersebut sejak Minggu (6/8) pukul 23.00 WIB hingga Senin (7/8) pukul 9.00 WIB. Pembersihan sampah tersebut merupakan rekor terbanyak selama ada karnaval acara bantengan selama ini, dengan total sampah yang dibersihkan sebanyak 6 truk penuh hingga lebih atau sekitar 6 ton sampah.

Adanya permasalahan tersebut, Koordinator Panpel Karnaval 1000 Bantengan Nuswantara angkat bicara. Pihaknya sangat menyesalkan dampak negatif yang ditimbulkan kegiatan tersebut. “Terkait banyaknya sampah yang dibuang sembarangan kami tidak bisa menjangkau hal tersebut. Pasalnya sampah tersebut berasal dari pelaku UMKM yang menggelar dagangan mereka. Seharusnya mereka turut kontribusi menyediakan kantong sampah, sehingga penonton terfasilitasi membuang sampahnya,” ujar Anwar kepada Malang Posco Media, Selasa (8/8) kemarin.

Untuk itu ke depan pihaknya akan berbenah dari evaluasi yang dilakukan, agar penonton yang melihat festival ikut menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarang. Bahkan pihaknya akan meminta kepada pedagang menyiapkan trash bag. “Ke depan kami akan membuat aturan agar pedagang membawa trash bag. Bila perlu kontingen juga bisa ikut memungut sampah yang berserakan agar tradisi tahunan tersebut bisa berlangsung tanpa meninggal hal negatif,” tegasnya.

Anwar mewakili Panitia Karnaval 1000 Bantengan Nuswantara bakal berkomitmen turut mensosialisasikan dan menjaga kebersihan pada festival berikutnya. Panitia berterima kasih sebesar-besarnya kepada petugas yang telah membersihkan mulai malam hingga pagi hari.

Disisi lain, gelaran kerakyatan tersebut juga memiliki banyak sisi positif. Diantaranya, pelestarian kebudayaan daerah dan peningkatan perekonomian bagi pedagang kecil yang merasakan dampak cukup besar, serta mendatangkan seniman mancanegara dan wisatawan dari berbagai daerah.

Salah satu pedagang asongan yang berjualan saat festival, Suprianto sangat bersyukur. Pasalnya selama berjualan minuman dan makanan ringan ia bersama istrinya mendapat penghasilan kotor lebih dari Rp 1 juta. “Kami berjualan mulai pukul 8.00 WIB hingga malam. Alhamdulillah bisa dapat pendapatan lebih dari Rp 1 juta. Kegiatan seperti ini sangat membantu pedagang asongan untuk mencari uang. Selain itu bisa sambil nonton hiburan,” pungkasnya. (eri/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img