MALANG POSCO MEDIA –Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor KONI Jawa Timur. Tak hanya menggeledah, komisi anti rasuah itu juga memeriksa petugas dan staf KONI Jawa Timur yang dianggap kompeten. Kedatangan KPK ke kantor KONI terkait dengan Dana Hibah Pokmas 2021-2022 yang diduga disalahgunakan.
Apa yang terjadi di Kota Surabaya itu menjadi warning bagi semua pihak dan stakeholder terkait yang berurusan dengan dana hibah. Apalagi 2025 ini, Porprov IX Jatim juga digelar di Malang Raya sebagai tuan rumah bersama. Maka semua cabor yang ikut Porprov pun harus hati-hati menerima dan menggunakan dana hibah.
Pemerintah daerah, dewan dan stakeholder terkait jangan pernah bermain-main, apalagi sengaja mempermainkan dana hibah demi mengeruk keuntungan pribadi. Dana hibah diperbolehkan untuk diberikan kepada yang berhak dan digunakan sebagaimana mestinya sesuai dengan peruntukannya.
Bila dana hibah dikucurkan untuk penyelenggaraan Porprov, maka yang memberikan dan menerima, jangan main mata. Apalagi mencoba mengatur agar dana hibah itu dipotong untuk dikorupsi. Kalau peruntukannya untuk mendulang prestasi dalam gelaran bergengsi Porprov, maka gunakan dana itu sebaik mungkin.
Kalau dana hibah untuk pembangunan venue, perbaikan sarana dan prasarana, maka gunakan sebaik-baiknya. Karena venue dan sarana prasarana yang bagus juga membuat atlet berlaga dan bertanding dengan baik dan nyaman. Prestasi pun bisa didulang dari venue-venue yang memenuhi syarat.
Kalau dana hibah untuk pemusatan latihan para atlet, maka gunakan dana itu juga fokus pada atlet. Fasilitas, gizi, dan kondisi atlet selama dalam pemusatan latihan juga harus terkondisi dengan baik. Jangan sampai dana pemusatan latihan justru dikorupsi dan masuk kantong pribadi.
Kalau dana hibah itu untuk bonus atlet dan pelatih, maka berikan hak mereka sebagaimana mestinya. Karena mereka sudah bekerja keras dan menjadi pahlawan bagi daerahnya masing-masing. Mereka sudah mempertaruhkan semuanya demi kota/ kabupaten tercinta. Maka bonus sudah menjadi haknya yang layak diterima dengan jumlah yang pantas.
Mendapatkan dana hibah tidak mudah. Dana hibah juga harus dipertanggungjawabkan dengan bukti laporan yang akurat disertai bukti-bukti valid. Maka hati-hati dengan dana hibah. Godaan korupsi bisa saja terjadi.(*)
