Empat laga pembuka Arema FC di kompetisi Liga 1 musim 2023/2024 hanya bisa mengemas satu poin. Hasil imbang 3-3 lawan Persib Bandung dalam laga home di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar Bali.
Disusul laga home berikutnya Jumat (21/7) malam, Singo Edan dibantai Bali United 1-3. Sedangkan dua laga away di kandang Dewa United kalah 1-0 dan lawan Persik Kediri kalah 5-2.
Dampak hasil tak maksimal ini akhirnya ‘makan korban’. Putu Gede pilih mengundurkan diri sebagai wujud komitmennya kepada manajemen Arema FC. Lebih tepatnya sebagai bentuk tanggung jawabnya.
Menariknya, kenapa Putu Gede yang mengundurkan diri? Sementara head coach Arema FC musim ini adalah Joko ‘Gethuk’ Susilo. Ya, kenapa bukan Gethuk yang mengundurkan diri?
Inilah fakta di tim Arema FC selama ini. Bahwa secara de facto, head coach atau pelatih kepala adalah Putu Gede. Namun secara de jure, head coach adalah Gethuk.
Awal musim, Gethuk memang sudah menyampaikan bahwa bukan dia pelatihnya. Meski dalam status yang didaftarkan Arema FC kepada PT Liga Indonesia, adalah nama Joko Susilo. Kok bisa? Bisa saja, lantaran lisensi kepelatihan Putu Gede tak mencukupi sebagai head coach.
Terlepas Gethuk mau berkorban atau mau membantu Arema FC dengan namanya dijadikan ‘alat’ legitimasi, pilihan manajemen Arema FC dengan keputusan ini jadi pertanyaan.
Kenapa bukan Gethuk yang 100 persen menjadi head coach? Atau memang ada skenario, saat Putu Gede dinilai gagal memberi kemenangan, maka Gethuk-lah yang kini muncul, real head coach.
Sulit membaca skenario manajemen Arema FC. Termasuk kelanjutan dari mundurnya Putu Gede, yang tanpa diikuti mundurnya Gethuk. Meski Gethuk mengaku siap dipecat jika itu memang yang terbaik untuk tim Singo Edan. Kabarnya, Gethuk tak diizinkan mengundurkan diri.
Selain untuk proses transisi mencari pelatih baru, Gethuk sudah dianggap sebagai ‘pegawai’ Arema FC. Dia tidak akan kemana-mana. Seperti saat masuknya Putu Gede, nama Gethuk tetap ada dengan statusnya seolah-olah head coach.
Kemungkinan kalau ada pelatih kepala yang baru, Gethuk jadi asistennya. Lalu siapakah head coach Arema FC. The real head coach. Rasanya pelatih asing lebih cocok. Mengingat banyak faktor yang membuat pelatih asing lebih pas.
Ada nama Robert Rene Albert, Luis Milla, Milan Petrovic dan Milomir Seslija yang sempat disebut-sebut Aremania. Meski dari sekian nama ini, peluangnya tipis, kecuali Milan Petrovic. Robert sulit karena persoalan lama, Milla kontraknya tinggi dan Milo sedang melatih klub luar negeri.
Bisa jadi pilihan bukan dari nama empat pelatih asing ini. Mungkin bisa pelatih lokal lagi, seperti nama Widodo C Putra. Atau ada pelatih lokal lain, yang kontraknya tentu tak semahal pelatih asing. (*)