MALANG POSCO MEDIA, MALANG – SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren (SMAIS) terus mendunia. Prestasi-prestasi membangakan terus ditorehkan oleh siswa. Mereka menunjukkan diri bahwa mampu bersaing di level internasional.
Buktinya setiap tahun lulusan SMAIS langganan diterima di Perguruan Tinggi ternama luar negeri. Termasuk tahun ini. Bahkan salah satunya diterima di enam universitas internasional bergengsi.
Adalah Arianna Zaira Darmanto dan Sabila Asma, dua nama yang kini menjadi inspirasi di kalangan pelajar Indonesia. Arianna diterima di dua kampus prestisius Eropa. Sementara Sabila Asma mencetak rekor luar biasa dengan diterima di enam universitas luar negeri sekaligus.(lihat grafis).
“Alhamdulillah, pencapaian membanggakan ini menjadi bukti nyata bahwa lulusan kami memiliki daya saing global, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional,” ucap Waka Bidang Kurikulum Anisa Rahmah S.Pd.
Lulusan SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren tidak hanya diterima di kampus-kampus internasional bergengsi. Mereka juga mencatatkan capaian membanggakan dalam seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terbaik di Indonesia.
Anisa mengungkapkan, hingga pertengahan tahun ini, sebanyak 48 persen siswa telah berhasil diterima di PTN Top Indonesia melalui jalur SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi) maupun SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes).
Selain itu, sejumlah siswa juga menorehkan prestasi melalui jalur seleksi bergengsi lainnya, termasuk International Undergraduate Program (IUP) di universitas-universitas ternama. Beberapa di antaranya diterima di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dua kampus unggulan yang membuka program internasional dengan seleksi ketat dan bertaraf global.
Tak hanya itu, dua siswa lainnya menunjukkan keunggulan melalui jalur sekolah kedinasan dan berhasil lolos di institusi pendidikan tinggi yang sangat kompetitif, yakni Politeknik Penerbangan Surabaya dan Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang. “Jumlah siswa kami yang diterima di PTN dan sekolah kedinasan tahun ini menunjukkan peningkatan dibanding tahun sebelumnya,” terang Anisa. Sementara itu, menurut Hasan Ismail, salah satu guru pembimbing studi lanjut di SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren, proses pendampingan dimulai sejak siswa berada di kelas 10, dengan berbagai program penguatan akademik, konseling minat dan bakat, serta pembekalan karier.(imm/sir/lim)