MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pemerintah resmi mencabut harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng (migor). Namun, ini masih membuat sejumlah pasar mengalami kelangkaan barang. Salah satu pedagang kelontong di Pasar Sawojajar, Esty Rahayu mengaku sudah satu minggu ini migor sulit didapat.
Hampir di 50 toko kelontong pada pasar ini mengalami hal yang sama. Pemasoknya tidak bisa memastikan ketersediaan minyak. “Per minggunya, kami hanya dikirim lima karton atau 60 liter. Tapi dengan prosedur yang ketat dan menandatangani perjanjian bahwa migor akan dijual senilai Rp 14 ribu,” tambahnya.
Divisi Manager Hypermart, Anugerah Zainul menegaskan harga jual terakhir per Rabu (16/3) masih diangka Rp 14 ribu. “Itu stok yang sebelum ada pencabutan HET. Tapi setelah resmi dicabut masih belum ada konfirmasi lagi,” terangnya. Informasi yang dihimpun, harga migor di toko – toko modern secara nasional, sudah berkisar di atas Rp 20 ribuan.
Indomaret menjual, kemasan merek Tropical seharga Rp 26 ribu untuk 1 liter dan Rp 51.400 untuk Tropical 2 liter, Bimoli dibanderol Rp 20 ribu untuk 1 liter, Sania dijual seharga Rp 24 ribu untuk 1 liter dan Rp 47.700 untuk 2 liter dan terakhir, Fortune dijual seharga Rp 20 ribu untuk 1 liter dan Rp 47.500 untuk 2 liter.
Sedangkan Alfamart, menjual migor dengan harga berbeda tipis, dibandingkan Indomaret. Kemasan merek Sunco 2 liter dibanderol Rp 49.500, Tropical dijual dengan harga Rp 24.900 untuk 1 liter dan Rp 49.200 untuk 2 liter, Sania 2 liter dijual seharga Rp 49.600 dan merek Fortune 2 liter dijual seharga Rp 49.500. (nit/mar)