MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai memprioritaskan agar pembangunan Kota Batu harus fokus pada 3 sektor unggulan, yaitu pertanian, pariwisata dan UMKM.
Khusus sektor pertanian, saat ini menjadi perhatian bersama. Untuk mencari berbagai permasalahan, masukan hingga saran di sektor pertanian, Aries telah mengagendakan setiap satu bulan dua kali berkeliling ke 24 gapoktan yang ada di Kota Batu.
Aries mengatakan, sektor pertanian sebagai salah satu sektor unggulan harus menjadi perhatian dan kegiatan ini seperti dulu yang terkenal kelompencapir. Dimana pemerintah mendengarkan dan mencari solusi bersama atas keluhan para petani. “Kegiatan ini dahulu dikenal sebagai kelompencapir. Melalui kegiatan ini kami ingin mendengar apa keluhan petani dan kita mencarikan solusi bersama,” ujar Aries.
Agar lebih maksimal, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim ini mengagendakan 1 bulan 2 kali dengan berkeliling ke 24 gapoktan yang ada di Kota Batu. Hal ini bisa lebih mendekatkan Pemerintah dengan petani.
“Apalagi tahun ini Pemkot Batu menargetkan 10 juta kunjungan wisata. Ini diharapkan akan menjadi prospek bagi petani Kota Batu bisa turut serta menyiapkan dari sisi kebutuhan bahan pangan, produk olahan hasil pertanian dan juga wisata pertanian,” bebernya.
Tercatat setiap dalam dialog dan diskusi banyak sekali masukan petani saat pertemuan. Dialog bukan hanya seputar pertanian, tetapi juga terkait kejadian sosial di lingkungan petani, termasuk tentang angka pengangguran, stunting bahkan utang petani yang membutuhkan solusi.
“Banyak masukan dari dialog yang telah kami lakukan. Misalnya saat silaturahmi bersama Gapoktan Mitra Arjuna di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji (7/7) lalu. Kamu tidak hanya berbicara seputar pertanian, tetapi juga masalah pengangguran, stunting bahkan hutang petani yang butuh solusi,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Gapoktan Mitra Arjuno, Luki Budiarti, menjelaskan potensi Desa Tulungrejo mulai dari kesemek, kentang, dan apel, kualitas dan quantity hasil olahan pertanian. Namun demikian, semenjak pandemi terjadi berbagai potensi mengalami perubahan. Ia berharap pertanian di Desa Tulungrejo kembali bersinar dan moncer seperti dahulu sebelum pandemi. “Kita berharap komunikasi dengan Pemerintah semakin baik dan pertanian kita semakin baik lagi,” harapnya.
Hadir pula dalam silaturahmi bersama Gapoktan Mitra Arjuna yaitu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu, Heru Yulianto, Kepala Desa Tulungrejo, Suliono dan 25 Perwakilan Kelompok Tani.
Ditambahkan Heru, dari silaturahmi dengan petani, nantinya DPKP akan mencatat semua masukan dan keluhan serta solusi yang disampaikan petani. Kemudian tahun depan atau dalam perubahan anggaran keuangan (PAK) 2023 bisa akomodir keperluan. “Misal ketika gapoktan A membutuhkan alat pertanian, bibit hingga pendampingan berkelanjutan untuk pengambangan pertanian kami akan usulkan ke dewan agar bisa dianggaran di PAK 2023. Atau kalau tidak memungkinkan di tahun 2024 mendatang,” pungkasnya. (eri/udi)