MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sebagian besar masyarakat mungkin belum terlalu familiar dengan olahraga pencak dor. Olahraga yang mirip dengan pencak silat ini merupakan sebuah kekayaan dan kearifan lokal masyarakat yang telah ada sejak lama. Olahraga ini pun termasuk dalam kategori olahraga tradisional atau olahraga rekreasi.
Kepala Bidang Olahraga Wahyu Setiawan mengatakan permainan rakyat atau olahraga tradisional aset budaya dan berkembang cukup lama. Maka hal ini perlu untuk dilestarikan, termasuk juga olahraga pencak dor. Oleh karenanya Disporapar menggelar sosialisasi olahraga pencak dor, di Hotel Regents Park, Selasa (1/11) kemarin, yang dihadiri puluhan masyarakat.
“Selain menjadi olahraga hiburan, olahraga ini juga mempunyai potensi untuk meningkatkan kualitas jasmani pelakunya,” tegas Wahyu kepada Malang Posco Media.
Wahyu melanjutkan, tujuan sosialisasi ini untuk memperkenalkan masyarakat luas utamanya generasi muda akan arti pentingnya olahraga tradisional seperti pencak dor.
“Pada kesempatan ini saya juga ingin sampaikan, nantinya pada tahun 2023 mendatang kita akan mengadakan suatu pagelaran untuk pencak dor ini,” ungkap Wahyu.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkot Malang Ida Ayu Made Wahyuni yang juga hadir pada kesempatan itu mengaku begitu senang adanya olahraga pencak dor. Sejatinya di Kota Malang ini dulunya banyak sekali pendekar pencak dor, namun seiring berjalannya waktu ternyata olahraga pencak dor ini bisa bangkit lagi setelah sempat ditinggalkan.
“Saya saja begitu mendengar suaranya (tabuhan pencak dor) saya langsung merinding. Begitu nikmatnya kita merasakan sesuatu itu, ada aura muncul disitu,” sebut Ida mengawali sambutannya.
Menurut Ida, gerakan atau jurus yang ada di pencak dor sendiri juga sangat indah. Tidak kalah dengan pencak silat yang menunjukkan kekokohan dan kekuatan tubuh. Sehingga olahraga pencak dor ini punya potensi yang besar untuk masyarakat.
“Artinya bahwa ketika kita melakukan suatu kegiatan pencak dor kemudian kalau kita kemas dengan menarik, itu bahkan bisa menjadi daya tarik wisata sendiri,” tandasnya. (ian/aim)