MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Program pembangunan di Kecamatan Kedungkandang untuk tahun 2026 bakal didominasi program pembangunan fisik. Hal itu sesuai dengan hasil usulan masyarakat di Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan dalam rangka penyusunan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) 2026 di Aula Kantor Kecamatan Kedungkandang, Senin (3/1) kemarin.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang Dwi Rahayu menyebut, untuk Kecamatan Kedungkandang telah terhimpun sebanyak 1.581 usulan masyarakat.

“Yang mendominasi masih fisik, mungkin karena Kedungkandang masih butuh banyak pembangunan bersifat fisik. Yang sudah masuk SIPD, 1.581 usulan per 27 Januari kemarin,” ungkap Dwi kepada Malang Posco Media.
Menurut Dwi, pihaknya bersyukur program pembangunan fisik ini selain berkualitas, juga memang dibutuhkan oleh masyarakat. Tidak hanya itu, bagi Dwi pembangunan fisik di Kedungkandang ini juga tidak lepas agar tidak ada lagi pandangan masyarakat yang menilai wilayah Kedungkandang masih terbelakang. Ia juga berharap ke depan usulan program pembangunan berupa pemberdayaan bisa semakin meningkat.

“Kalau dilihat dari keaktifannya, masyarakat Kedungkandang ini juga makin aktif. Ini tidak lepas dari Camatnya yang juga inovatif,” kesan Dwi.

Sementara itu, Camat Kedungkandang Fahmi Fauzan menambahkan, usulan program pembangunan fisik ini meliputi seperti pembangunan jalan, gorong-gorong hingga drainase. Beberapa kasus yang ia lihat, terkadang ada jalan yang belum teraspal dan tersambung antar kampung karena memang di lokasi itu berupa sawah dan pekarangan.

“Misalnya Gang Sate dengan Gang 12 Lesanpuro, ketika naik ke atas tidak menyambung. Sebenarnya ada jalannya, tapi apabila disambung tidak lewat pemukiman, akhirnya lewat ‘tegalan’,” jelasnya.

Selain itu, Kecamatan Kedungkandang sebagai salah satu wilayah yang masih banyak terdapat lahan pertanian, Fahmi menyebut ada beberapa usulan yang berkaitan dengan pertanian tersebut. “Seperti di Tlogowaru. Sebenarnya tidak langsung ke pertaniannya, tapi fasilitas pertaniannya,” tutupnya. (ian/aim)