MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang melanda Kota Batu, khususnya di Desa Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu tidak hanya membuat Pemerintah Kota Batu turun tangan. Namun para peternak di Desa Sumbergondo juga ikut tangan dengan menggelar ritual untuk menjauhkan wabah yang menyerang sapi dan kambing di wilayahnya.
Salah satunya adalah Trisno warga RT 4 RW 3, Dusun Tegalsari, Desa Sumbergondo yang melakukan ritual atau tradisi menolak wabah bagi hewan ternak. Yakni dengan cara mengoleskan daun jati ke bagian kepala hingga mengeluarkan warna merah.
“Ritual atau tradini ini merupakan keyakinan kami secara turun temurun dari leluhur. Sehingga selain adanya pendampingan dari pemerintah, setidaknya ini wujud ikhtiar kamu memohon perlindungan kepada Sang Pencipta untuk menghindarkan wabah ini,” ujar Trisno yang memilik 13 ekor sapi kepada Malang Posco Media, Jumat (13/5).
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu, Ir. Sugeng Pramono menyampaikan hingga Jumat (13/5) kemarin tercatat 60 sapi 13 kambing yang sakit. Dengan total 42 sapi terkonfirmasi positif PMK.
“Total ada 42 sapi yang positif (PMK). Sekarang Satgas PMK fokus melakukan tracing pada semua peternak, khususnya Desa Sumbergondo karena telah banyak (sapi dan kambing.red) yang terpapar,” bebernya.
Meski begitu, Sugeng meminta masyarakat untuk tidak resah dengan wabah PMK. Pasalnya PMK tidak menular ke manusia, daging dan susu masih bisa dikonsumsi dengan pengolahan yang benar. Serta ternak yang terkonfirmasi PMK bisa disembuhkan.
Harga Daging dan Supply Susu Tetap Normal
Disisi lain dengan adanya wabah PMK, penjualan daging dan susu di Kota Batu sama sekali tidak terdampak. Hal itu disampaikan oleh salah satu pedagang daging sapi di Pasar Relokasi Kota Batu, Latifah.
“Untuk harga daging sampai sekarang masih normal, yakni Rp 115 ribu per Kg. Begitu juga dengan penjualan jumlahnya juga sama setiap harinya rata-rata 40 Kg,” terangnya.
Begitu juga dengan permintaan susu tidak terpengaruh. Misalnya saja di Sentra Susu Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Batu yang terus memproduksi dan menyuplai susu 5000 liter perhari.
Ketua Koperasi Margo Makmur Mandiri Muhammad Munir mengatakan bahwa pihaknya masih terus melakukan supply kepada PT Indolakto, CV Montagio, dan Raja Susu. Begitu juga dengan home industri lainnya.
“Untuk produksi susu dan supply masih tetap jalan. Tidak ada pengaruh. Tapi dengan adanya wabah yang telah masuk di Sumbergondo kami juga melakukan langkah preventif berupa menjaga higienitas dengan lebih sering membersihkan kandang, alat perah, dan kebersihan sapi itu sendiri dari hari biasanya,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya menghimbau kepada masyarakat Brau untuk tidak membeli sapi dari luar daerah terlebih dahulu. Apalagi sapi yang dijual di Pasar Hewan Kecamatan Pujon Kabupaten Malang yang cukup beresiko karena terdapat beberapa daerah yang menyuplai pasar tersebut. (eri)