MALANG POSCO MEDIA, MALANG – 150 peserta dari berbagai universitas di Indonesia mengikuti Seminar Nasional Tiga Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) Komisariat Malang, Surabaya, dan UNESA, di Aula Lantai 2 Gedung A UB, Jumat, (1/11) kemarin.
Kali ini Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) terpilih menjadi tuan rumah dan mendatangkan empat pembicara utama yakni, Dr. Martin Suryajaya, M.Hum., dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd., dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Dr. Phil. Mohammad Rokib, M.A., dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA), dan Dewi Meyrasyawati, M.A., Ph.D., dari Universitas Airlangga (UNAIR), Surabaya.
Ketua Pelaksana Seminar Nasional Tiga HISKI Malang, Surabaya, dan UNESA, Yusri Fajar, M.A., menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang terlibat atas terselenggaranya acara ini.
“Kami sampaikan terima kasih atas dukungan dari Dekan dan jajaran pimpinan FIB UB, serta pengurus HISKI Komisariat Malang, Surabaya, dan UNESA, sehingga acara seminar ini dapat terselenggara dengan baik,” ungkapnya.
Prof. Dr. Sugiarti M.Si., Ketua HISKI Komisariat Malang, dalam sambutanya menjelaskan bahwa perkembangan zaman dan dinamika sosial-politik, serta teknologi juga mempengaruhi dunia sastra.
Menurutnya, sastra yang selama ini dipahami sebagai satu bentuk keilmuan yang bersifat transdisipliner, nampaknya teknologi tidak bisa kita lepaskan bersama.
“Teknologi sebagai sarana dalam mengekspresikan sastra di dalam melakukan kajian analisis sastra itu sebagai alat bantu, karena sesungguhnya, proses kreatif dan proses inovatif yang dilakukan oleh para peneliti dan para pengkaji sastra itulah yang sangat penting,” jelas Prof. Sugiarti.
Sementara itu, Dekan FIB UB, Hamamah, S.Pd. M.Pd., Ph. D., turut hadir memberikan sambutan dan membuka kegiatan ini secara resmi. Ia sangat mengapresiasi terhadap kepada HISKI Komisariat Malang, Surabaya, dan UNESA atas kepercayaannya kepada FIB UB untuk menjadi tuan rumah seminar nasional tersebut.
Ia menyampaikan, kehormatan tersebut merupakan kesempatan berharga bagi FIB UB untuk memperkuat tali silaturahmi dan kerjasama akademik yang produktif.
“Sastra merupakan bidang kajian yang memiliki kedalaman dan keunikan tersendiri. Perannya dalam membangun peradaban dunia begitu nyata. Kemudian di era digital ini yang serba cepat, perkembangan kajian sastra dan pembelajarannya telah meluas, serta merambah ke berbagai aspek digital,” jelasnya.
Dengan mengangkat tema ”Isu-isu Mutakhir Sastra dan Pembelajarannya di Era Digital”, para pembicara dan peserta membahas isu-isu mutakhir, seperti kajian humaniora digital dalam sastra, sastra cyber, sastra dan pembentukan karakter, sastra responsif budaya, sastra anak, sastra kekuasaan dan gender, dan juga sastra kuliner, pembelajaran sastra, dan berbagai topik menarik lainnya. (hud/aim)