Malang Posco Media – Video yang menampilkan Presiden Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) Gianni Infantino dengan setelan jas hitam muncul di TikTok, pada Rabu (5/4).
Di awal video, pria kebangsaan Italia tersebut terdengar menyapa masyarakat Indonesia.
Selanjutnya, pimpinan FIFA sejak 2016 itu pun meneruskan pernyataannya dalam Bahasa Inggris, yang juga dilengkapi teks terjemahan dalam Bahasa Indonesia.
Dalam konten tersebut, FIFA diklaim telah mencoret Timnas Israel dari Piala Dunia U-20.
Penyerangan tentara Israel ke stadion Al-Hassani pada 30 Maret lalu, disebut menjadi dasar diskualifikasi timnas Israel.
Berikutnya, Gianni pun mengumumkan penggantian kepesertaan Piala Dunia U-20, dari Israel ke Indonesia.
“Mohon Maaf Kepada Indonesia, Saya Sadar Keputusan Saya Salah.
Israel Pantas Dibanned Dipiala Dunia Saat Ini, Perlakuan Keji Mereka Tadi Malam Membuat Saya Prihatin Atas Keadaan Orang Orang Dipalestina.
Selamat Untuk Indonesia Anda Sangat Berhak Untuk Mendapatkan Ini,” demikian isi narasi di video TikTok tersebut.
Lantas, benarkah FIFA coret Israel dari Piala Dunia U-20 dan Indonesia jadi penggantinya?
Penjelasan:
Video yang menampilkan Presiden FIFA Gianni Infantino dengan setelan jas hitam itu identik dengan salah satu konten di kanal YouTube PSSI TV.
Rekaman sepanjang dua menit di PSSI TV tersebut sudah beredar sejak empat tahun lalu, tepatnya pada 2 November 2019.
Gianni Infantino, melalui video aslinya, berbicara tentang adanya Kongres Luar Biasa (KLB) Pemilihan Ketua Umum PSSI 2019 dan harapannya terhadap kemajuan sepak bola Indonesia melalui hasil KLB itu.
Tidak ada informasi tentang timnas Israel dan kepesertaan Piala Dunia U-20 dalam cuplikan gambar tersebut.
Terkait rumor pencoretan Timnas Israel dalam Piala Dunia U20 atas penyerangan tentaranya ke stadion Palestina, hal tersebut masih bersifat spekulatif dan belum ada keputusan resmi dari FIFA hingga 5 April 2023.
Setelah batal berlaga di piala dunia, Timnas Indonesia U-20 juga sudah resmi dibubarkan pada 1 April 2023.
Rangkaian pengecekan fakta tersebut membuktikan bahwa narasi yang beredar di TikTok itu merupakan hoaks manipulatif dan menyesatkan.(ntr/mpm)
