MALANG POSCO MEDIA – Pernah menonton film Indonesia “Tak Kenal Maka Taaruf”? Ternyata ada andil warga Kota Malang dalam film religi romansa yang rilis pada Tahun 2024 lalu ini. Script Writer dari film ini adalah Dosen UIN Malik Ibrahim (Maliki) Malang, Whida Rositama SS M.Hum.
Kepada Malang Posco Media, Whida menceritakan bagaimana hal itu bisa ia lakukan dan menjadi pengalaman berharga bagi dirinya.
“Saya diminta menjadi narasumber bedah buku. Bertemu langsung dengan penulisnya, karena film ini dari sebuah novel. Nah saat bedah buku itu ngobrol panjang dengan penulis. Kemudian dimintalah saya menjadi script writer, sesederhana itu saja,” tegas Dosen Prodi Sastra Inggris UIN Maliki Malang ini.
Waktu itu sekitar film Tak Kenal Maka Taaruf memang sedang dikembangkan untuk diadaptasi ke layar kaca. Whida pun mengerjakan script writer sesegera mungkin. Meski begitu ia juga mengalami tantangan yang cukup menguras tenaga dan pikiran.
Ia harus melakukan pertemuan beberapa kali dan terbang ke Jakarta. Kemudian harus mempertemukan isi pikiran beberapa kepala sekaligus untuk bisa menciptakan script terbaik untuk film tersebut.
“Tantangan terbesar saya adalah bagaimana bisa membahasakan dan menyatukan isi kepala beberapa orang. Mulai dari saya sendiri sebagai script writer, keinginan dari penulis novel sendiri, sutradara juga produsernya. Semua punya pikirannya dan keinginannya masing-masing. Itu yang menantang bagi saya,” papar perempuan kelahiran tahun 1988 itu.
Ditawarkannya posisi sebagai Script Writer di film tersebut, menurut Whida berdasarkan pengalaman-pengalamannya. Selain sibuk menjadi dosen, Whida juga memiliki rentetan pengalaman menulis dan organisasi di bidang perfilman.
Whida, saat sedang duduk di bangku kuliah S1 bergabung dalam komunitas bergerak di bidang perfilman. Disana ia juga kerap menulis sebuah script untuk film. Tidak hanya itu, saat duduk di bangku kuliah S2 ia bergabung dalam sebuah girl band.
“Memang sejak dulu suka menulis. Saat di girl band juga menulis lagu-lagu sendiri. Dari situlah saya memang familiar dengan dunia sastra dan tulisan. Senang rasanya dari yang hanya hobi bisa jadi sesuatu yang menghasilkan dan masuk industrinya langsung,” tutur Alumnus S2 Universitas Indonesia (UI) di Ilmu Sastra ini.
Meski begitu di dunia pendidikan, Whida terus menjadi pengabdi. Menurutnya mengabdi di dunia pendidikan sangat penting. Whida sejak tahun 2016 hingga 2018 lalu merupakan guru Bahasa Inggris di Sekolah Djuwita Batam. “Sempat mengajar Bahasa Inggris di beberapa perusahaan seperti Inaco, Cogindo, Feni Haltim dan lainnya. Juga menjadi pengajar di kalangan pegawai bank,” pungkasnya. (ica/nda)