Admira Wijaya, Ilustrator Asal Malang Karyanya Mendunia
Admira Wijaya, arek Malang dengan karya mendunia. Diajak kerjasama dengan industri hiburan kenamaan seperti Marvel, DC Comic, Warner Bros dan lainnya.
MALANG POSCO MEDIA-Seorang ilustrator, comic artist dan concept artist asal Malang ini karyanya mendunia. Admira Wijaya yang merupakan Arek Malang berhasil membuktikan bahwa karyanya diakui oleh industri hiburan kelas dunia. Tak hanya Marvel, DC Comic maupun Warner Bros, ia kerap bekerjasama dengan penerbit hebat hingga para seniman kelas internasional.
Karakter seperti Wonder Woman, Catwoman, Batman, Superman, Captain America dan masih banyak lagi adalah beberapa artwork kelas dunia yang dibuatnya. Seni gambar sudah ia tekuni sejak duduk di bangku SMP. Bermula dari mengagumi, hingga mencoba untuk meniru. Bermula saat krisis moneter, skill gambar yang dimilikinya bisa membawanya sampai seperti sekarang.
“Hingga saat itu terjadi krisis moneter. Semua pekerjaan dan kegiatan hilang, itu juga berdampak pada saya yang kala itu kuliah dengan mengambil jurusan sinematografi di Institut Kesenian Jakarta. Namun karena ada krisis moneter semua berubah, dan dari skill gambar inilah yang menghidupi saya,” ungkap pria yang akrab disapa Anto ini.
Dari yang awalnya bercita-cita sebagai sutradara, akhirnya bergeser ke dunia seni gambar. 20 tahun lebih berkarya, ia sempat membuka studio sendiri di Lowokwaru, Kota Malang. Namun hanya berjalan tiga tahun karena bangkrut. Akhirnya tahun 2017 ia membangun SNAW STUDIO.
“Awalnya sempat kerja di advertising agency. Tidak ada bayangan untuk menggambar di komputer. Hobi ini awalnya hanya di atas kertas. Baru tahun 2008 mulai belajar menggambar di media digital,” tuturnya.
Bermula dari ilustrasi komik, akhirnya job semakin banyak berdatangan. Dengan gaya realis yang dimilikinya, banyak menarik perhatian orang. Terkenal dengan gaya super hero dengan warna yang detail dan realis menjadikan karyanya begitu hidup dan banyak digemari. Gaya Realistic American yang dibawanya sejak tahun 2009 mengantarkannya banyak berkolaborasi dengan seniman lainnya.
“Yang paling berkesan, mungkin yang Komik Hercules. Karena dari komik tersebut yang mengantarkan saya book signing ke San Diego Comic – Con. Pernah juga bekerja untuk DC Universe background tahun 2018, Superman Vs Batman Movie dan masih banyak yang lainnya,” ucap pria kelahiran 1976 ini.
Menjaga kualitas menjadi hal yang cukup menantang baginya. Apalagi ketika bekerjasama dengan klien yang sudah bergabung, menjaga kualitas agar tetap baik harus selalu dijaga agar tidak kecewa.
“Jaga kualitas itu mungkin yang paling sulit. Karena kualitas harus tetap terjaga, tidak berubah seiring waktu. Terkhusus untuk klien yang sudah menjalin kerjasama cukup lama. Tantangan lain lebih ke komunikasi mungkin ya, karena mereka ini perusahaan besar dan pekerjaannya juga cukup complicated. Kebanyakan lebih ke masalah administrasi biasanya,” imbuh alumni SMPN 11 Malang ini.
Ia bahkan pernah mendapatkan patung berukuran hampir satu meter dengan berat 22,5 kilogram, hasil dari fanart Harley Quinn di tahun 2017. Karyanya ini sempat dilirik oleh salah satu perusahaan asal Jepang yang memproduksi action figure berukuran besar, yakni Prime 1 Studio.
“Sampai dikirim ke rumah sebagai hadiah. Itu besarnya hampir seukuran remaja ya, kurang lebih satu meter. Karena saat itu gambar Harley Quinn dibeli ribuan dollar untuk dijadikan status,” ceritanya dengan semangat.
Selain bekerjasama dengan klien dari job-job besar, Ia juga aktif untuk menerima tawaran dari klien yang ada di mancanegara seperti Kanada, Jerman, Amerika dan lainnya untuk menghadap cover novel maupun film. Tiga hingga empat proyek sanggup ia kerjakan dalam kurun waktu satu bulan.
Harapan kedepannya ia ingin dapat terus berkarya. Jika ada waktu, dia ingin menghasilkan karakternya sendiri. Berkarya untuk kepuasan sendiri, produk sendiri. Bisa dianggap pensiun. Namun baginya tidak ada pensiun di pekerjaan ini.
“Bisa dibilang pensiun tapi bagi saya pekerjaan ini tidak ada kata pensiun saya masih tetap mengerjakan ini sampai tua. Mungkin tetap melayani klien-klien yang setia, tapi durasi saya bekerja bisa digantikan oleh tim studio saya. Yang saya harapkan bisa menjadi penerus saya,” tandasnya. (adam malik/van)