Malang Posco Media, KOTA BATU – Akhir-akhir ini, angka kunjungan wisata di Kota Batu terlihat mulai meningkat di awal tahun 2022. Setidaknya, terpantau semakin banyak bus pariwisata ke Kota Batu. Namun hal ini tidak sebanding dengan Pramuwisata di Kota Batu yang masih ‘landai’ menerima order sebagai pemandu wisata.
Ilham Adilia, Ketua DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kota Batu mengaku, hal ini tidak seperti di Pulau Bali. Di mana rombongan wisata dari luar Bali yang menginjakkan kaki di Pulau Dewata, langsung dikawal oleh guide lisensi Bali. Sedangkan guide luar Bali berganti posisi, cukup menjadi pendamping.
“Ya, di Bali regulasinya seperti itu, dan guide lokal Bali benar-benar diuntungkan dengan aturan itu. Sedangkan di Jawa Timur, belum ada. Jadi rombongan dari luar Jatim yang masuk, ya masuk begitu saja, tanpa menggunakan jasa guide lokal,” ucapnya.
Ilham juga menginginkan, agar ada regulasi serupa di tiap-tiap provinsi. Harapan itu telah dijadikan usulan dari DPC HPI Kota Batu untuk dibawa ke Munas HPI. Selain usulan regulasi, DPC HPI Batu juga berharap, pramuwisata dilibatkan dalam berbagai event olahraga bertaraf Nasional dan Internasional.
“Selain ada regulasi untuk menggunakan jasa guide lokal di tiap provinsi, kami juga berharap event-event seperti PON, Asean Games, Moto GP dan lainnya bisa melibatkan anggota HPI. Ini bisa dikawal oleh pengurus pusat,” harapnya.
Ia juga menjelaskan, melakukan perjalanan wisata dengan pemandu wisata lokal, akan jauh lebih menyenangkan. Sebab, pemandu lokal lah yang benar-benar paham tentang daerahnya, dan bisa lebih detail dalam bercerita seputar Kota Batu.
“Anggota HPI Batu ada 50 orang dan mereka sudah berlisensi serta punya sertifikasi kompetensi. Kami juga selalu melakukan survey untuk mengupdate informasi yang ada di sekitar Kota Batu. Tidak hanya cakap bercerita, tapi juga bisa menghibur tamu. Jadi perjalanannya akan lebih berkesan” pungkasnya. (ran/eri)