MALANG POSCO MEDIA – Cuaca ekstrem melanda wilayah Kabupaten Malang dalam satu hari, Rabu (20/8) lalu mengakibatkan belasan rumah rusak. Paling banyak di Kecamatan Karangploso, tepatnya di Desa Tawangargo 10 unit rumah mengalami kerusakan. Rumah rusak juga terjadi di wilayah lainnya.
Forecaster Stasiun Klimatologi Jawa Timur Pety Yuliana Sari S.Tr menyampaikan, kondisi cuaca beberapa hari terakhir hujan lebat hampir merata seluruh Jatim. Ini dikarenakan adanya gelombang atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO) dan gangguan lainnya seperti low frekuensi.
“Diprakirakan kondisi cuaca seperti ini (hujan lebat) akan berlanjut tiga hingga tujuh hari kedepan, hampir merata se-Jatim, termasuk wilayah Malang Raya,” kata Pety kepada Malang Posco Media, Kamis (21/8) kemarin.
Ia mengimbau masyarakat selalu berhati-hati. Sebab, potensi cuaca ekstrem masih sangat mungkin terjadi. “Perlu mewaspadai hujan lebat yang bisa disertai angin kencang sesaat,” tambah Pety.
Sementara itu, Staf Analisa BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Timur Andang Kurniawan menyampaikan, angin kencang mengalami kecenderungan kembali naik pada tanggal 24-29 Agustus ini.
“Pagi sampai siang hari relatif kondusif. Hujan lebat cenderung siang sampai sore,” tambah Andang seraya mengimbau, masyarakat mengusahakan merapikan dahan pohon atau hal-hal yang dapat membahayakan ketika tertiup angin.
Hingga Rabu malam pukul 21.04 WIB, BPBD Kabupaten Malang melaporkan terhitung 14 unit rumah rusak tersebar di wilayah Kecamatan Singosari dan Karangploso. Rata-rata rumah rusak pada bagian atap. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
“10 rumah rusak ringan di Dusun Boro Gondang Desa Tawangargo Kecamatan Karangploso,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik (KL) BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan.
Rumah mengalami kerusakan disebabkan hujan deras disertai angin kencang. Selain di Desa Tawangargo Kecamatan Karangploso, sejumlah kejadian bencana hidrometeorologi juga terjadi di Kecamatan Singosari.
Di RT 01 RW 02 Desa Klampok Kecamatan Singosari, satu unit rumah bagian atap milik warga bernama Ashul Anas tersapu angin. Kerugian ditaksir Rp 5 juta.
Di kecamatan yang sama, tepatnya di Dusun Biru Desa Gunungrejo sebanyak tiga unit rumah mengalami kerusakan. Total perkiraan kerugian Rp 25 juta.
Sadono mengatakan, bantuan telah didistribusikan kepada warga yang rumahnya terdampak cuaca ekstrem di Kecamatan Singosari.
“Bantuan di antaranya berupa terpal, selimut, sembako, dan sejumlah makanan lain beserta alatnya. Kami distribusikan di Desa Klampok dan Desa Gunungrejo Kecamatan Singosari,” jelas Sadono.
Ia menambahkan, tak hanya rumah yang terdampak cuaca ekstrem, namun juga atap kanopi usaha pencucian motor dan mobil roboh di Jalan Panglima Sudirman Kecamatan Singosari. Kerugian ditaksir Rp 10 juta. (den/van)