MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Hujan deras yang mengguyur Kota Malang pada Rabu (19/2) kemarin, menyebabkan longsor di sebuah toko kelontong (warung Madura) di sebelah restoran Mie Gacoan Sukun, Jalan S. Supriadi No.74 Kecamatan Sukun.
Insiden ini menelan korban jiwa, MQ (23), yang ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus saluran air yang ada di bawah tokonya yang ambrol, sejauh beberapa kilometer hingga Kacuk. Jenazah korban telah dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang untuk proses lebih lanjut. Ketua RT setempat, Rohim (58), mengungkapkan bahwa tanda-tanda tanah ambles sebenarnya sudah terlihat sejak pagi.
“Sekitar pukul 08.00 WIB sudah ada retakan di sekitar toko. Pagi tadi (kemarin, red) sempat ada truk masuk membawa es, tapi bangunan belum miring. Namun, tanah di bawahnya sudah mulai ambles,” ujar Rohim.
Kondisi semakin memburuk ketika hujan deras turun pada sore hari. Rohim menyebut korban terakhir kali terlihat masih berjualan sekitar pukul 15.30 WIB. Sekitar pukul 16.15 WIB, longsor terjadi dilantai bawah toko yang dijaganya. Dia masuk ke dalam saluran air yang deras dan menyeret korban.
Saksi lain, Agus (46), tukang parkir di sekitar lokasi, mengatakan bahwa ia sempat memperingatkan warga agar tidak mendekati area yang sudah menunjukkan tanda-tanda tanah labil.
“Anak-anak parkir tadi pagi juga sudah mengingatkan supaya truk-truk berat tidak berhenti di situ karena tanah sudah ambles,” kata Agus.
Tak lama setelah kejadian, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buring bersama relawan gabungan langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pencarian dan evakuasi.
Koordinator lapangan Unit Reaksi Cepat (URC) BPBD, Hariyanto, mengatakan bahwa pihaknya menerima laporan sekitar pukul 17.00 WIB dan segera bergerak ke lokasi.
“Kami menerima laporan sekitar pukul 17.00 WIB, kurang lebih dalam waktu 10 menit tim sudah tiba di lokasi untuk melakukan pencarian korban,” jelasnya.
Salah satu relawan BPBD menjelaskan bahwa pencarian korban dilakukan dengan mengikuti aliran arus air yang deras setelah longsor terjadi.
“Kami menyusuri jalur yang kemungkinan besar dilalui korban hingga akhirnya ditemukan di Depo Kacuk dalam kondisi meninggal dunia,” ungkapnya.
Longsor ini diduga dipicu oleh buruknya sistem drainase serta beban kendaraan berat yang sering melintas di sekitar lokasi. Saat ini, pihak berwenang telah menutup area terdampak guna mencegah kejadian serupa. Tim SAR dan kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab pasti insiden ini. Kondisi warung itu pun berantakan. Peristiwa ini menjadi peringatan bagi warga dan pemerintah setempat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi lingkungan, terutama saat musim hujan yang berisiko tinggi memicu bencana. (mg/rex/aim)