MALANG POSCO MEDIA – Peringatan HUT ke 108 Kota Malang, Jumat (1/4) mendatang digelar sederhana. Namun tetap bergema. Terutama memberdayakan UMKM. (baca grafis)
Gaung HUT Kota Malang setidaknya mulai dirasakan sejak Senin (28/3) hari ini. Di antaranya even yang digelar Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag).
“Ada gelaran Malang City Expo dan Batik Festival. Mulai 28 Maret ini,” kata Kabag Humas Pemkot Malang Donny Sandito. Kegiatan tersebut diselenggarakan tetap dalam aturan prokes pencegahan Covid-19. Juga disesuaikan aturan PPKM Level 2.
Even tersebut tetap memberi kesempatan UMKM Kota Malang bisa unjuk gigi. Karena goal tahun ini menghidupkan ekonomi kreatif.
“Di tanggal 31 Maret juga ada acara inti. Seperti biasa akan ada Rapat Paripurna Peringatan HUT Kota Malang di Gedung DPRD Kota Malang,” jelas Donny.
Selain itu DPRD Kota Malang juga akan menggelar rapat paripurna HUT ke 108 Kota Malang, Kamis (31/3) pagi. Sore harinya dilanjutkan tasyakuran di block office mini.
Kemudian 1 April 2022 digelar upacara peringatan HUT Ke-108 Kota Malang di Balai Kota Malang. Kegiatan ini mengudang seluruh jajaran Forkopimda Kota Malang dan para mantan wali kota.
“Tetap nanti ada pembatasan kapasitas. Selanjutnya ramah tamah dan pemberian apresiasi-apresiasi,” ujarnya.
Sementara itu Diskopindag Kota Malang menggelar Malang Batik Festival memfasilitasi para perajin batik di Kota Malang. Kegiatan ini kolaborasi dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Malang.
Kepala Diskopindag Kota Malang Muhammad Sailendra mengungkapkan akan menampilkan karya produk batik dari perajin batik. Sekaligus karena ada fashion maka menggandeng sejumlah disainer. Juga melibatkan OPD lain.
“Keikutsertaan untuk membeli produk Malangan sekaligus memakai desain batik Kota Malang. Nanti mungkin bisa kepala OPD yang tampil fashion show,” ungkap Sailendra.
Untuk diketahui, batik asli Kota Malang juga cukup banyak. Seperti Batik Topeng, Batik Sukun, Batik Kanthil hingga Batik Tugu. Setidaknya sudah ada sebanyak 25 perajin batik yang akan berpartisipasi pada ajang yang rencananya digelar di Kartini Imperial Building tersebut
Malang Batik Festival menjadi begitu penting dalam upaya melestarikan salah satu warisan budaya Indonesia yang sudah diakui Unesco dan merupakan karya yang unik dari indonesia. Di luar negeri, lanjut Sailendra, bisa dikatakan tidak ada batik seperti di Indonesia dengan motif masing-masing daerah.
“Masing-masing daerah di Kota Malang ini punya kekhasan dan dinamis, tidak monotone. Selain melestatikan warisan budaya, batik modern juga mengikuti era sekarang. Sehingga prospek kedepan pun, batik ini bisa lebih baik,” jelas Sailendra.
Hal ini juga menjadi sarana promosi batik Kota Malang ke luar daerah. Sehingga semuanya bakal mengetahui potensi yang dimiliki Kota Malang.
“Semoga Covid-19 di Kota Malang terus menurun seperti saat ini yang sudah melandai. Namun kita tetap melaksanakan Malang Batik Festival sesuai prokes. Bahkan kita lakukan secara hybrid juga,” jelas Sailendra.
“Ini kan juga dalam rangka HUT Kota Malang, kita ingin menampilkan potensi Kota Malang sekaligus kolaborasi semua pihak, ada perajin ada desainer batik,” sambungnya.
Malang Batik Festival nantinya juga bertepatan dengan kegiatan Malang City Expo. Kegiatan ini merupakan event akbar yang menghadirkan berbagai macam potensi dan semua produk keunggulan yang ada di Kota Malang.
Tidak hanya itu juga ditampilkan berbagai macam produk ekonomi kreatif, produk perlengkapan olahraga, produk unggulan pariwisata, produk perbankan, produk perguruan tinggi hingga kegiatan seni budaya.
“Nah ini sekaligus memeriahkan Malang City Expo, karena kita gandengkan dengan itu juga. Disitu banyak yang berpartisipasi. Mulai dari kementerian, BUMN serta 16 kota dan kabupaten juga berpartisapasi,” jelasnya. (ica/ian/van)