MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Kado spesial diberikan siswa SMP Islam Sabilillah Malang untuk sekolah mereka. Yakni berupa sepuluh karya buku yang dipersembahkan saat Perayaan HUT ke-22 SMP Islam Sabilillah Malang, beberapa waktu lalu. Dari sepuluh buku itu empat diantaranya karya tunggal dan enam buku karya antologi.
Buku-buku kategori karya tunggal langsung dibedah saat itu juga. Moderatornya juga dari siswa. Narasumbernya penulis masing-masing. “Harapan besar kami karya-karya ini menjadi inspirasi bagi yang lain. Kami bersyukur anak-anak semakin produktif dalam menghasilkan karya literasi yang mengagumkan,” ucap Waka Kurikulum SMP Islam Sabilillah Malang, Nur Lailiyah, S.Pd, M.Pd, Senin (10/3).
Adapun judul sepuluh buku yang telah ditulis siswa SMPIS tahun ini, yakni Gema Abadi Dalam Nafas Ibu Pertiwi karya Rizeeta Ailena Ahmadi dkk, Harmoni Mimpiku karya Kayla Lani Kusuma dkk, Di Ujung Jalan yang Berliku karya Aulia Permata Indah Ramadhani Ahmad dkk, Sealur Bahadur atau Kabur karya Aisyah Aqilla Az-Zahraa dkk, Light Amidst The Trees karya Almahira Nadia Taufiqi dkk, Bisik Hijau dari Pulau Kaldera karya Gianina Nawla Malaeka dkk, A Mysterious Playtime karya Amira Edle Adnida Romadhoni, Makna yang Tersembunyi karya Fidelya Amirah Hasna, Ternyata Tak Semua Perayaan Harus di Rayakan karya Filza Namia Khalilah dan Ibu di Mata Ayah karya Raihanah Rahmania Rumy. Buku-buku tersebut diharapkan semakin memperluas wawasan dan khazanah keilmuan siswa.
Nur Lailiyah menambahkan, inovasi lainnya di HUT ke-22 kali ini, SMP Islam Sabilillah Malang melaunching Log Book Literasi Siswa. Berupa folder book atau map yang berisikan rekaman atau catatan kegiatan literasi siswa. “Ini bisa mencakup berbagai aktivitas siswa seperti membaca buku, menulis review buku yang dilakukan di sekolah atau di rumah,” terangnya.
Sementara itu, di momentum HUT ke-22 ini Kepala SMP Islam Sabilillah Malang, Ani Rahmawati, S.Pd., M.Pd berharap, anak didiknya memiliki kepekaan yang tinggi pada lingkungan sekitar. Menurutnya, seorang pemimpin memiliki sifat tersebut. Perhatian tersebut berupa solusi yang diberikan terhadap permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya. “Karena komitmen kami tetap kuat dalam mendidik siswa berkarakter sebagai calon pemimpin peradaban dunia. Pemimpin yang bisa memimpin banyak bidang. Bisa memimpin kegiatan dalam kemasyarakatan, keagamaan, maupun instansi tempat mereka bekerja,” tuturnya. (imm/udi)
