MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Hari Ulang Tahun (HUT) TK Islam Sabilillah Malang 1 selalu spesial. Karena setiap tahunnya selalu bersamaan dengan momentum HUT Kemerdekaan Republik Indonesia. Termasuk tahun ini. TK Islam Sabilillah Malang 1 merayakan HUT ke-43. Maka seluruh agenda kegiatannya dipadukan dengan kemeriahan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Sabtu (16/8) lalu, ada agenda parenting. Temanya tentang Brainroot. Edukasi pada orang tua untuk menjadi arsitek otak anak-anak mereka di usia emas. Hadir sebagai pembicara, dr. Fauziah Putri Paramita, Sp.A. Dia membahas tentang tantangan dan sikap bijak orang tua dalam mengawal tumbuh kembang anak di era digital.
“Orang tus perlu menetapkan batasan waktu dan konten yang jelas saat anak bermain gadget. Akan lebih baik bila memanfaatkan fitur kontrol orang tua (parental control),” ujar Fauziah saat menjelaskan penerapan praktis strategi pola asuh digital.
Selain itu, kata dia, mendorong anak untuk berinteraksi secara langsung. Supaya ada kegiatan offline yang seimbang. Orang tua juga penting untuk mengajarkan etika komunikasi di media sosial. “Berikan edukasi privasi online dengan tidak membagikan informasi pribadi, hindari interaksi dengan orang asing dan ajarkan pada anak untuk mengenali penipuan atau perundungan siber dan cara melaporkannya,” terangnya.
Sementara itu, Kepala TK Islam Sabilillah Malang 1 Kurnia Islamiyah, S.Pd., M.Pd mengatakan, edukasi orang tua melalui kegiatan parenting dinilai tepat untuk mendukung proses pendidikan. Karena pendidikan anak butuh sinergi orang tua di rumah dan guru di sekolah.
“Harapan kami dengan parenting ini kami bersinergi untuk mendampingi anak-anak. Karena dengan pertumbuhan yang bagus maka anak akan menggapai masa depan yang cerah. Dan ini sesuai dengan tema Kemerdekaan untuk mendukung Indonesia Maju,” terangnya.
Selama kegiatan parenting, siswa berkegiatan di kelas. Mereka mengikuti aneka jenis perlombaan. Dan yang menarik, ada lomba Menghias Bekal Sehat Merah Putih. Di lomba ini orang tua dan anak berkolaborasi. Mereka berlomba menghias bekal sesuai dengan menu gizi seimbang. Semuanya tampak antusias dengan nuansa busana merah putih.
“Lomba ini sekaligus edukasi pada orang tua tentang menu makanan sehari-hari. Terutama untuk anak-anaknya. Nuansa merah putih yang di hiasan itu menunjuk nasionalisme dan kecintaan pada Tanah Air,” terang Nia, sapaan akrabnya.
Hasil dari lomba ini makanan yang dihias dibagikan kepada masyarakat sekitar TK Islam Sabilillah Malang 1. Ada sekitar 150 makanan yang dibagikan pada pedagang, tukang becak dan lainnya. “Kegiatan ini sekaligus mengajarkan pada siswa pentingnya berbagai dan peduli pada sesama,” pungkasnya. (imm/sir/lim)
