Malang Posco Media – Hwasa dari grup idola K-pop MAMAMOO sedang dalam proses penyelidikan oleh polisi di wilayah Seongdong, Seoul, setelah dituduh melakukan pertunjukan yang dianggap tidak senonoh selama sebuah festival sekolah pada bulan Mei yang lalu.
Menurut laporan dari The Korea Times pada Selasa (12/9), polisi telah memanggil Hwasa untuk menjelaskan niatnya di balik pertunjukan kontroversial yang dia lakukan di Universitas Sungkyunkwan saat itu. Dalam pertunjukan tersebut, penyanyi tersebut terlihat melakukan adegan erotis dengan cara yang terkesan sugestif.
Tindakan kontroversial Hwasa terjadi pada tanggal 12 Mei lalu ketika dia tampil dengan rapper Loco dalam penampilan lagu “Don’t” (2018) sebagai bagian dari syuting acara varietas “Dancing Queens on the Road” (2023), yang menampilkan lima diva K-pop termasuk Hwasa.
Jika Hwasa terbukti bersalah, dia dapat menghadapi hukuman maksimal satu tahun penjara atau denda hingga 5 juta won, setara dengan sekitar Rp57 juta.
Penyelidikan terhadap Hwasa dimulai setelah Serikat Perlindungan Hak Orang Tua Siswa mengajukan pengaduan terhadapnya setelah penampilannya menjadi viral. Mereka mengklaim bahwa tindakan penyanyi tersebut selama pertunjukan dianggap tidak senonoh dan sikapnya mengingatkan orang kepada tindakan seksual yang tidak pantas.
Sebagai tanggapan atas kasus ini, perusahaan manajemen P NATION mengatakan Hwasa bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan polisi.
Sementara itu, Hwasa sempat membahas masalah ini dan mengatakan bahwa dia sedih karena kontroversi tersebut.
“Penampilanku baru-baru ini menimbulkan kehebohan. Biasanya aku tidak terlalu memperhatikan komentar kebencian, tapi kali ini komentar tersebut cukup jahat,” kata Hwasa.
Ini bukan kali pertama seorang bintang K-pop menjadi perhatian terkait tindakan yang dianggap tidak senonoh. Pada tahun 2010, jaksa melakukan pemeriksaan terhadap G-Dragon dari grup idola K-pop BIGBANG setelah dia dituduh menirukan tindakan seksual dengan seorang penari wanita di atas tempat tidur saat membawakan lagu “Breathe” (2009) dalam konser solonya pada bulan Desember 2009.
Namun tuduhan itu kemudian dibatalkan. (ntr/mpm)
