Seorang wanita di Dusun Licin Desa Lebakharjo Kecamatan Ampelgading meninggal dunia diduga dibunuh pria yang telah membawanya ke Batam.(Dok. Kades Lebakharjo for MPM)
MALANG POSCO MEDIA, MALANG-Ketenangan pagi di Dusun Licin, Desa Lebakharjo Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang mendadak geger, Minggu (18/12). Sebuah peristiwa bersimbah darah meregang nyawa seorang wanita oleh pria yang diduga selingkuhannya. Pelaku diduga menyayat leher pasangan gelapnya itu dengan pisau lalu melarikan diri. Kini polisi tengah memburu pelaku dan melakukan penyelidikan.
Wanita malang itu, Lina, 33 tahun, tewas mengenaskan di rumah suaminya Ngadilan, 38 tahun. Lina luka gorok di lehernya hingga meninggal dunia seketika. Ia tewas dibunuh seorang pria yang diduga adalah selingkuhanya bernama SK, 30 tahun. Gempar warga bermula saat teriakan bocah yang merupakan anak dari Lina, keluar rumah.
Salah satu warga yang heran mendatangi lokasi dan memeriksa situasi. Namun, tanpa disangka pelaku keluar rumah masih membawa pisau di tangannya. Kaget, wanita tersebut ketakutan hingga terjatuh. Setelah itu pelaku langsung melarikan diri ke arah perkebunan.
Sumarno, Kepala Desa Lebakharjo, mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi sekitar pukul 07.15 WIB. Lina dibunuh pelaku di ruang keluarga dengan cara digorok pada bagian leher menggunakan pisau hingga hampir putus.
“Saat kejadian ada anak korban dari Ngadilan berusia lima tahun dan anak korban dari Sukarni usia dua tahun. Untuk Ngadili tidak di rumah karena sedang bekerja,” ujar Sumarno kepada Malang Posco Media, Minggu (18/12).
Pihaknya mendapatkan laporan dari tetangga rumah, Lina dibunuh. Sumarno lalu memeriksa situasi di rumah tersebut dan mendapati bahwa Lina sudah tewas. Informasi itu lalu diteruskan ke Satreskrim Polres Malang dan kemudian dilakukan olah TKP.
“Waktu itu anaknya teriak-teriak mamaku dibunuh, mamaku dibunuh. Pelakunya melarikan diri,” jelasnya menirukan saksi.
“Saat itu tetangganya syok dan takut hingga terjatuh. Terus lihat Sukarni lari menuju perkebunan. Ketika dilihat ternyata tubuh korban telah tergeletak bersimbah darah di ruang keluarga,” tambah Sumarno.
Pada sekitar pukul 12.55 WIB petugas Satreskrim Polres Malang datang ke lokasi untuk melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara), dan setelah itu rumah korban diberi garis polisi. Ngadilan, baru mengetahui kabar itu sepulang kerja, dia mendapati istrinya tak bernyawa. Dituturkan Sumarno, jarak kediaman Ngadilan dan Lina dengan kediaman pelaku sekitar 100 meter.
Sebelumnya, Lina dikabarkan dibawa lari oleh Sukarni selama empat rahun ke luar Jawa. Tepatnya di Batam, hingga Lina melahirkan anak yang sekarang berusia dua tahun. Sumarno menyebut, sampai saat ini dirinya tidak mengetahui apa hubungan yang dimiliki keduanya. Sebab, selama ini Lina masih istri sah Ngadilan.
“Saat Lina ternyata pulang ke suaminya yang di Malang, dia dibunuh setelah beberapa hari di rumah,” katanya. Kuat dugaan karena pelaku tak terima Lina pulang ke suaminya yang lama. Di mana Lina dikaruniai anak berusia empat tahun.
Sesaat setelah kejadian pembunuhan itu, kedua anaknya diamankan tetangganya ke rumah sanak saudara dari Ngadilan. Sebab, keduanya menangis dan mengalami ketakutan.
Sementara itu, kasus ini tengah didalami Polres Malang. Bahkan hingga petang, Kasatreskrim IPTU Wahyu Rizki Saputro dan tim masih melakukan olah TKP dan menyelidiki lokasi. Serta, melakukan pencarian pelaku di sekitar perkebunan. Hal ini karena pelaku diketahui melarikan diri tak menggunakan kendaraan. “Kami masih di TKP,” singkatnya.(tyo/jon)