MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Artificial intelligence semakin menarik dibahas. Teknologi AI, demikian orang menyebut, peran besar dalam setiap perubahan. Dan dalam waktu singkat.
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui kegiatan konferensi internasional mengeksplorasi teknologi Artificial Intelligence (AI). Konferensi ini digelar Kamis (7/9) lalu, dengan tema bertajuk International Conference on Technology, Informatics, and Engineering (ICon-TINE) 2023.
Acara itu secara khusus mengkaji hubungan dan kolaborasi manusia dengan mesin digital. Turut hadir berbagai pakar dan ahli teknologi dari berbagai negara. Misalnya saja Prof. Masatoshi Tsuciya dari Toyohashi University of Technology Jepang, Assoc. Prof.Grzegors Kolaczek dari Worclaw University Of Science and Technology Polandia, serta sederet pembicara dari Kampus Putih.
Hal menarik dijelaskan Tsuciya yang menyampaikan mengenai anotasi artefak dan model bahasa berskala besar. Hal ini berhubungan dengan penelitian di bidang-bidang yang membutuhkan penalaran dan pemahaman teks bahasa alami yang tidak terstruktur. Selain itu juga sebagai pengembangan model natural language processing, sebuah teknik AI yang mampu membuat komputer memahami bahasa manusia.
Sementara itu Grzegors menjelaskan tentang sistem “cybersecurity” yang disebut dengan Anomalies. Ia menegaskan, deteksi anomali adalah alata penting untuk melindungi sistem, jaringan, dan data dari serangan siber. Bahkan bisa juga untuk mengidentifikasi perilaku yang mencurigakan atau tidak sesuai. “Deteksi anomali ini menjadi salah satu komponen penting dalam strategi keamanan siber. Dengan begitu, sistem dan data yang kita punya bisa lebih dijaga dan aman dari serangan siber,” ujarnya.
Meski begitu, ia mengatakan bahwa sebagian orang menganggap Anomalies cukup berbahaya. Utamanya bagi integritas, kerahasiaan, ketersediaan sistem, jaringan, data, atau sumber daya komputer. Akan tetapi, tentu ada banyak manfaat yang bisa diperoleh.
“Dalam konteks keamanan siber, deteksi anomali dapat dimanfaatkan untuk melindungi jaringan dan sistem Anda dari serangan. Ini memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi upaya peretasan atau aktivitas mencurigakan dengan cepat,” terangnya.
“Tapi penting untuk diingat bahwa untuk memanfaatkan anomali, tentu perlu memiliki akses ke data yang relevan dan menggunakan alat analisis yang sesuai, termasuk metode kecerdasan buatan seperti pembelajaran mesin,” tambahnya.
Disisi lain, dosen UMM Dr. Amrul Faruq, S.T., M.Eng. memaparkan tentang metode keputusan tingkat lanjut untuk mengurangi risiko bencana dan sistem peringatan dini. Amrul menampilkan data-data tentang bencana alam yang terjadi di Indonesia. Ia juga menyebutkan tentang metode ensemble learning untuk mengatasi permasalahan tersebut. “Secara singkat Ensemble learning adalah teknik pembelajaran mesin yang meningkatkan akurasi dan ketahanan untuk meramalkan dan memprediksi,” katanya. (imm)