Malang Posco Media – Komunikasi adalah sesuatu yang dapat membuat manusia berintegritas. Meski tidak bisa diklaim bahwa komunikasi adalah satu-satunya kunci integritas, namun komunikasi berperan penting dalam perjalanan sejarah seorang tokoh besar asal Jerman yang bernama Hitler.
Jalaludin Rakhmat atau Kang Jalal dalam karyanya yang berjudul Retorika Modern: Pendekatan Praktis (2011) menceritakan tentang Hitler, yang intinya, kemampuan berbahasa dan berkomunikasi telah membawa seorang Kopral pada Perang Dunia pertama itu menjadi Kaisar pada Perang Dunia kedua.
Kehidupan sosial kita sekarang sudah sampai pada era society 5.0, yakni kita hidup bersosial tidak lagi melulu secara langsung. Kehidupan maya juga telah menjadi ruang publik bagi kita sekarang. Untuk itu, apa yang telah membawa Hitler seperti yang diceritakan Kang Jalal tampaknya perlu kita ingat-ingat kembali sebagai upaya mewujudkan integritas dalam berkomunikasi di era ini.
Ide dan Gagasan Komunikator Harga Mati
Keduanya wajib. Menjadi wajib karena berlangsungnya komunikasi tidak lepas dari tujuan komunikasi itu sendiri. Di mana, komunikasi sangat mustahil tercapai apabalia tidak berdasarkan pada ide dan gagasan yang terencana, terstruktur, dan matang. Walaupun, komunikasi tentu tetap bisa berjalan tanpa ide dan gagasan. Tapi, kegiatan tersebut tidaklah dinamakan komunikasi melainkan ritual basa-basi semata.
Jika tidak ada pesan dan tujuan terlebih ide dan gagasan, hal itu bukanlah disebut komunikasi. Artinya, komunikasi tidak dapat disamakan dengan “bicara, ngomong, gosip, dan lain-lain.” Komunikasi adalah terjadinya suatu hubungan verbal antar individu atau kelompok untuk saling menyampaikan pesan dengan tujuan-tujuan tertentu.
Seperi yang dikatakan Evertt M. Rogers dalam Suranto (2005) bahwa, komunikasi adalah proses yang di dalamnya terdapat suatu gagasan yang dikirimkan dari sumber kepada penerima dengan tujuan untuk merubah perilakunya.
Pendapat senada dikemukakan oleh Theodore Herbert, komunikasi merupakan proses dipindahkannya pengetahuan dari seseorang kepada orang lain, dengan maksud mencapai beberapa tujuan khusus.
Menurut Effendy (2003) istilah komunikasi berasal dari kata latin communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti memiliki makna yang sama. Berbicara mengenai definisi komunikasi tidak ada definisi yang salah dan benar secara absolute. Namun definisi kontemporer menyarankan bahwa komunikasi pada orang lain dengan maksud agar orang lain tersebut memiliki kesamaan informasi, pesan atau gagasan dengan pengirim pesan.
Pengertian-pengertian komunikasi dari para ahli itu memberikan pemahaman bahwa, ide dan gagasan dalam komunikasi berguna untuk mengatur pesan yang ingin disampaikan tercapai dengan baik. Kedua hal ini sangat mampu membuat kegiatan komunikasi kita menjadi lebih efektif. Konflik yang mungkin saja terjadi pada saat komunikasi berlangsung juga dapat ditangkal, atau minimal dikurangi karena adanya ide dan gagasan yang menjiwai komunikasi tersebut.
Kehidupan sosial di era society 5.0 sangat membutuhkan komunikasi yang di dalamnya terdapat ide dan gagasan ini. Komunikasi yang terjadi di era ini tidak lagi harus bertatap muka. Kondisi ini membuat gerak tubuh dalam komunikasi sedikit banyaknya berkurang.
Juga, ekspresi mungkin akan berkurang. Hanya ide dan gagasan yang tidak mungkin berkurang dalam pelaksanaan komunikasi di era ini. Ide dan gagasan inilah yang harus diperkuat oleh para komunikator dalam menyampaikan pesannya kepada penerima.
Dengan membawa pengertian komunikasi kepada konteks penjelasan yang aplikatif ini, saya kira akan sangat membantu kita untuk lebih efektif, efisien, dan optimal dalam menyampaikan pesan dalam proses kehidupan. Selain itu, sebenarnya, pengaplikasian ide dan gagasan dalam komunikasi ini tentu tidak hanya dalam kehidupan sosial kemasyarakatan saja, namun dalam ruang lingkup instansi, institusi, serta lembaga-lebaga yang sekarang mengaplikasi metode WFH (Work From Home), PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh), serta aktivitas lain yang semisalnya akan sangat terbantu dengan adanya pengetahuan dan pemahaman mengenai konsep dan pembahasan ini.
Menafsir Pesan Lawan Bicara dengan Benar
Nah, sekarang yang menjadi pertanyaan adalah, bagaiamana cara kita menafsirkan pesan lawan bicara. Proses ini tujuannya agar tidak terjadi miss-komunikasi antara pembicara dengan lawan bicaranya. Karena sebagai lawan bicara, saya terkadang bingung dengan maksud lawan bicara apa. “Ngomong apa, sih?” ucapan ini sering keluar, jika miss-kom sudah terjadi.
Wilbur Schramm mengemukakan pendapatnya bahwa, komunikasi merupakan tindakan melaksanakan kontak antara pengirim dan penerima, dengan bantuan pesan; pengirim dan penerima memiliki beberapa pengalaman bersama yang memberi arti pada pesan dan simbol yang dikirim oleh pengirim, dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima. (Suranto, 2005)
Menurut Bovee dan Thill, menafsirkan pesan adalah salah satu tahap komunikasi yang sangat penting. Hal ini penting karena berdasarkan hasil tafsiran inilah, penerima pesan dapat memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pengirim pesan atau lawan bicaranya (Purwanto, 2011).
Selain itu, yang juga sama pentingnya dari maksud penafsiran pesan ini adalah untuk menghindari adanya fitnah yang tidak benar. Mungkin, ada penerima pesan yang salah tafsir, kemudian meneruskan pesan (dengan status salah tafsir) kepada orang lain.
Menafsirkan pesan dari lawan bicara itu mudah. Caranya adalah memperhatikan kondisi lawan bicara. Sedikitnya, dua kondisi yang dapat kita ketahui, yaitu senang atau sedih. Ketika senang, maka pesannya ditafsirkan lebih mengarah kepada tafsir yang berkenaan dengan keadaan senang, begitu sebaliknya. Cara selanjutnya, memperhatikan nada bicara. Tinggi rendahnya nada mempengaruhi maksud dari pesan lawan bicara kita.
Namun, dalam menafsirkan pesan pada itu, intinya adalah memperhatikan. Fatal bila komunikasi yang terjadi tidak saling memperhatikan. Ketika memperhatikan, baik itu komunikasi langsung maksudnya offline ataupun tidak langsung, akan terjalin komunikasi yang efektif. Sat-set. Itulah dua hal penting yang harus dan wajib ada dalam komunikasi.(*)