MALANG POSCO MEDIA– Ekonomi Indonesia tampaknya sedang tak baik-baik saja. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok, Selasa (18/3) kemarin. Di saat bersamaan santer beredar kabar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mundur dari jabatannya walau kemudian ia muncul ke publik dan memastikan tetap mengendalikan APBN.
Menariknya lagi, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad dan Komisi XI DPR RI mendatangi Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta kemarin. Ia meyakinkan pasar agar tetap tenang menyikapi situasi penurunan IHSG.
Menurut dia, pembekuan otomatis IHSG akibat koreksi juga pernah terjadi sebelumnya, seperti saat pandemi COVID-19 beberapa waktu lalu.
“Menyikapi pembekuan otomatis akibat koreksi dari IHSG lima persen yang memang otomatis dan bukan kali ini saja, dan sudah pernah pada waktu COVID-19 dan lain-lain. Kami pada hari ini melakukan kunjungan untuk men-support dan meyakinkan kepada pasar untuk tetap tenang,” kata Dasco.
Dia menyebut kunjungannya beserta jajaran Komisi XI DPR RI yang membidangi keuangan, perencanaan pembangunan nasional, moneter, dan sektor jasa keuangan ke Gedung BEI itu juga dalam rangka mendukung upaya pemerintah untuk memulihkan kembali pasar.
“Bahwa kemudian kami akan mendukung pemerintah untuk hadir dan mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu dalam tempo yang cepat-cepatnya untuk mengembalikan pasar supaya stabil,” ucapnya.
Senada dengan Dasco, Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun juga menyebut kunjungan pihaknya ke BEI itu dilakukan dalam rangka meyakinkan pasar bahwa pemerintah siap mengambil langkah sigap dalam rangka menstabilkan pasar.
“Kami ingin membangun kepercayaan kepada pasar bahwa kami memberikan dukungan penuh kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) terhadap policy-policy (kebijakan-kebijakan) yang mereka ambil terkait dengan situasi saat ini,” kata Misbakhun.
Dia lantas melanjutkan, ini dalam rangka meyakinkan pasar bahwa mereka di-backup penuh negara, di-backup penuh oleh pemerintah.
Selain Dasco dan Misbakhun, pada kesempatan tersebut turut hadir sejumlah jajaran Komisi XI DPR RI yakni Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fauzi Amro dan Mohamad Hekal, serta anggota Komisi XI DPR RI Puteri Anetta Komarudin dan Wihadi Wiyanto yang juga Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.
Dalam kunjungan tersebut, para legislator itu disambut oleh Ketua Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi, Direktur Utama BEI Iman Rachman, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik, serta jajaran pimpinan BEI lainnya.
Diketahui, BEI melakukan pembekuan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS).
Pembekuan perdagangan dipicu oleh penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai lebih dari 5 persen.
Hal itu dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi BEI Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa (18/3), IHSG tercatat ditutup melemah 395,87 poin atau 6,12 persen ke posisi 6.076,08. Sementara itu, indeks LQ45 tercatat turun 38,27 poin atau 5,25 persen ke posisi 691,08.
Sementara itu Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan dirinya tetap fokus menjalankan tugas negara untuk mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Pernyataan itu untuk merespons isu mundurnya dia dari posisi Menkeu. “Untuk menegaskan rumor mengenai posisi Menkeu, posisi saya sampai sekarang tetap fokus menjaga tugas negara dan kepercayaan Presiden untuk mengelola APBN dan keuangan negara secara profesional,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers, di Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, kemarin.
Dia pun kembali menekankan bahwa dia dan jajarannya terus bertanggung jawab menjaga keuangan negara sebagai instrumen yang luar biasa penting bagi pencapaian dan tujuan pembangunan yang sudah disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto serta menjaga kepercayaan masyarakat.
“Saya tegaskan, saya ada di sini, berdiri dan tidak mundur,” ujar Sri Mulyani.
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga menepis kabar bohong yang menyebut dirinya dan Menkeu Sri Mulyani berniat mundur dari Kabinet Merah Putih.
Hal itu dinyatakan Airlangga saat tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin menghadiri rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Prabowo Subianto dan otoritas terkait.
“Jadi, pertama saya tetap bekerja. Konsentrasi bekerja dan tidak ada rencana mundur,” katanya saat ditanya perihal isu tersebut.
Ia menegaskan bahwa dirinya tetap fokus bekerja dan tidak memiliki rencana mengundurkan diri dengan alasan apa pun.
Selain itu, Airlangga juga memastikan bahwa Menkeu Sri Mulyani masih menjalankan tugasnya seperti biasa.
“Saya sudah komunikasi tadi siang, Ibu Sri Mulyani juga sedang bekerja penuh. Jadi itu hoaks,” katanya lagi.
Airlangga menambahkan bahwa dalam pertemuannya dengan Presiden Prabowo Subianto kemarin, mereka membahas perkembangan ekonomi serta rencana untuk kawasan ekonomi khusus.
Dengan demikian, Airlangga memastikan bahwa pemerintahan tetap berjalan sesuai agenda tanpa ada perubahan di jajaran menteri terkait isu yang beredar. (ntr/van)