MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Ikatan Alumni ITN Malang Chapter Malang dan sekitarnya menggelar Workshop Wirausaha Muda Indonesia. Kegiatan ini sekaligus dalam rangka Gebyar Sumpah Pemuda, dengan tema Wujudkan Pemuda Peduli dan Mandiri. Dilaksanakan di Kampus 1 ITN Malang, Sabtu (28/10) lalu.
Ika ITN Malang menghadirkan Ketua Badan Pimpinan Daerah Jawa Timur Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Dwi Cahyono, sebagai narasumber utama. Kegiatan ini diikuti peserta dari kalangan mahasiswa, fresh graduate, wirausaha muda, pelaku UMKM dan umum.
Ketua Panitia Acara, Iwan Nazarudin, MT mengatakan, tujuan dilaksanakannya workshop untuk membangun kolaborasi antara alumni dengan institusi ITN Malang. Sekaligus memperkuat jejaring yang kuat dengan stakeholder.
Diantaranya dengan PHRI, Dispora Jatim, BRI dan lain-lain. Juga membangun relasi dengan UMKM dan pengusaha muda. “Para stakeholder ini telah banyak membantu serapan kerja bagi lulusan ITN Malang. Maka kita butuh perkuat jaringan,” katanya.
Iwan menambahkan, workshop bisnis yang digelar Ika Alumni ITN Malang juga
untuk memngembangkan bakat wirausaha mahasiswa. Sehingga lulusan ITN Malang tidak hanya kompeten di bidang keilmuannya, tetapi juga berpotensi menjadi entrepreneur andal yang mampu menciptakan lapangan kerja. “Jadi intinya kita membangun konsep kolaborasi untuk membangun ITN Malang ini menjadi kampus Technopreneur di ranah nasional bahkan internasional,” ungkapnya.
Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto, ST., MT., Ph.D., mengapresiasi Ika Alumni yang memiliki semangat luar biasa bersinergi dengan almamaternya. Kegiatan workshop yang digelar menjadi peluang untuk bersinergi dengan para e-commerce dan pelaku digital marketing.
“Karena kami juga punya Prodi Bisnis Digital. Kami ingin prodi ini menjadi basecamp para pelaku UMKM.
Kami ingin salah satu warnanya dengan startup, untuk memberdayakan industri kecil termasuk umkm,” katanya.
Awan menambahkan, kegiatan workshop yang digelar Ika Alumni, menjadi ajang dalam membentuk para entrepreneur yang menjadi motor dalam menggerakkan perekonomian di level yang lebih tinggi. Meskipun mahasiswa teknik mereka juga punya potensi untuk berwirausaha.
“Dalam waktu dekat kami akan membangun salah satu laboratorium untuk simulasi bisnis, e-commerce dan startup berupa integrated laboratory. Semoga bisa mensupport keinginan kita,” ucap Awan.
“ITN Malang mempunyai alumni yang kuat. Kami berharap mereka menjadi mentor untuk adik adiknya. Baik dalam program magang maupun pelatihan,” sambungnya.
Sementara itu, dalam materinya Dwi Cahyono menjelaskan perbedaan antara pengusaha dengan entrepreneur. Menurutnya, pengusaha selalu berpikir mencari keuntungan sebanyak-banyaknya. Mereka selalu melihat peluang untuk berbisnis.
Sedangkan seorang entrepreneur ide bisnisnya lebih besar. Idenya menarik, unik bahkan cenderung nyeleneh. “Seorang entrepreneur usahanya jalan, tapi pemilik usahanya bisa jalan-jalan,” katanya.
Di hadapan para mahasiswa dan peserta workshop Dwi Cahyono juga mengimbau agar mereka tidak takut untuk memulai bisnis. Untuk menjadi pengusaha harus ada perubahan mindset, perubahan perilaku, perubahan cara beraktivitas, perubahan proses bisnis, dan perubahan tata kelola.
“Yang penting untuk diperhatikan adalah ide bisnis, pangsa pasar, manajemen risiko, mampu mengendalikan emosi, tetap bersyukur dan memulai budaya hemat,” kata dia.
Dia pun memaparkan tips untuk menjadi entrepreneur hebat. Hendaknya seseorang tidak ragu untuk bermimpi besar dan tidak segan bertanya kepada yang lebih dulu berhasil. “Cari dukungan pada inner circle yang ikut mengawasi pada tujuan awal kita memulai bisnis,” terangnya. (imm)