MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Klub sepak bola IKC Kota Batu melayangkan hak jawab atas pemberitaan berjudul “Final Kompetisi Internal Askot PSSI Kota Batu Berakhir Ricuh” yang ditayangkan oleh Malang Posco Media, Rabu (26/7).
Pihak IKC melalui Manager IKC, Abdul Rokhim menyampaikan bahwa artikel tersebut belum menghasilkan berita yang akurat dan berimbang. Sehingga perlu ada hak jawab atas pemberitaan tersebut agar tidak ada salah penilaian dari khalayak pembaca.
“Terkait pemberitaan Final Kompetisi Internal Askot PSSI Kota Batu Berakhir Ricuh ada kesalahan kronologis. Yang benar seharusnya dalam berita IKC yang mencetak gol, bukan Panderman,” ujar Abdul Rokhim kepada Malang Posco Media, Kamis (27/7) siang.
Kemudian IKC juga menilai bahwa tidak ada kericuhan dalam pertandingan final dalam Batu Super Cup (BSC) 2023. Namun dikarenakan saat peluit berakhirnya pertandingan dibunyikan membuat supporter dan official IKC masuk ke lapangan untuk merayakan kemenangan.
“Jadi kemarin tidak sampai ricuh. Hanya dikarenakan saat peluit berakhirnya pertandingan dibunyikan membuat supporter dan official IKC masuk ke lapangan untuk merayakan kemenangan. Mungkin karena euforia sedikit berlebihan membuat tensi memanas. Tapi bisa diselesaikan tidak sampai ada kericuhan,” bebernya.
Bahkan, lanjut Rokhim, saat pengalungan medali sudah tidak ada masalah. Ketua Klub IKC juga menilai terkait jalannya pertandingan partai final kemarin berjalan sangat bagus karena kedua tim saling jual beli serangan.
Begitu juga secara teknis dan strategi keduanya jg sangat berkualitas, skor tipis (1-0) yang juga merupakan bukti kalau pertandingan tersebut sangatlah ketat.
“Serta kami juga tegaskan bahwa tidak ada bentrok kedua suppoter. Karena yang hadir hanya supporter IKC. Jadi hanya pergerakan official dan pemain sehingga ada salah paham,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan oleh Malang Posco Media bahwa Final kompetisi internal yang digelar oleh Askot PSSI Kota Batu berakhir ricuh pada Senin (24/7) sore di lapangan Agro Kusuma Kota Batu. Akibat insiden tersebut menyebabkan beberapa suporter nyaris baku hantam.
Sekretaris Askot PSSI Kota Batu, Syaifrudin Setiawan mengatakan bahwa keributan yang terjadi dalam laga final Batu Super Cup karena rivalitas yang tinggi. “Tidak sampai ricuh. Cuma selebrasi yang berlebihan dan perkataan official yang kurang pantas sehingga memicu pemain lawan dan supporter lawan emosi. Selain itu memang pertandingan final memiliki rivalitas tinggi,” ujar Syaifrudin kepada Malang Posco Media Selasa (25/7) kemarin.
Dengan adanya kejadian tersebut ke depan pihak Askot PSSI Kota Batu akan melakukan edukasi kepada official. Pasalnya Syaifrudin menilai SDM kepelatihan masih kurang. “Ya kita akan edukasi official. Kita paham SDM kepelatihan kita kurang. Meskipun di babak 8 besar sudah kita tekankan,” bebernya. (eri/bua)